Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Khawatir akan Kemunculan Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 22/12/2020, 11:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com – Kekhawatiran dunia internasional semakin meningkat setelah munculnya varian baru virus corona atau jenis baru virus corona di Inggris.

Hingga saat ini, lebih dari 40 negara di dunia telah melarang kedatangan pesawat dari Inggris sebagaimana dilansir dari BBC, Selasa (22/12/2020).

Selain itu, Swedia melarang kedatangan pendatang dari Denmark setelah ditemukannya kasus varian baru virus corona.

Para ahli mengatakan, varian baru virus corona tersebut memang lebih menular. Namun hingga kini, belum ditemukan bukti bahwa jenis baru virus corona tersebut lebih mematikan.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Afrika Selatan

Ketika daftar negara yang membatasi perjalanan dari Inggris bertambah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencoba mendinginkan situasi.

Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan strain baru virus corona tersebut adalah hal normal dari evolusi pandemi. Ryan menambahkan hal itu tidak "di luar kendali".

Pernyataan Ryan tersebut bertentangan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang menyebut bahwa varian baru virus corona lebih sulit dikendalikan.

Dalam perkembangan lain, pelancong dari Afrika Selatan juga menghadapi larangan dari beberapa negara.

Itu karena di Afrika Selatan ditemukan kasus varian baru virus corona yang tidak terkait dengan temuan di Inggris.

Baca juga: Soal Varian Baru Virus Corona yang Tak Terkendali, Begini Penjelasan WHO...

Apa yang terjadi di Eropa?

Sebagian besar negara di “Benua Biru” telah melarang kedatangan para pendatang dari Inggris dalam upaya menghentikan penyebaran varian baru virus corona.

Perancis melarang masuknya penumpang dan barang dari Inggris. Hal itu menyebabkan gangguan di pelabuhan utama di Inggris, Pelabuhan Dover.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, dia mencoba bekerja sama dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk melanjutkan perdagangan.

Johnson juga berharap masalah varian baru virus corona tersebut juga akan diselesaikan secepat mungkin.

Baca juga: Ada Varian Baru Virus Corona, Pejabat Ini Tak Sarankan AS Tutup Perjalanan dari Inggris

Menteri Transportasi Perancis Clement Beaune berujar, negaranya akan meninjau aturan larangan masuk bagi pelancong dan truk.

Di Brussel, Belgia, para pejabat telah mengadakan pembicaraan untuk menemukan tanggapan terkoordinasi dari 27 anggota Uni Eropa terkait varian baru virus corona tersebut.

Namun, tidak ada keputusan yang berhasil diambil hingga Selasa.

Pada Senin (21/12/2020), regulator obat-obatan UE menyetujui penggunaan vaksin virus corona Pfizer-BioNTech.

Keputusan tersebut membuka jalan bagi pemberian vaksin Covid-19 paling cepat pada Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Dilanda Kepanikan, 40 Negara Blokir Inggris karena Muncul Varian Baru Virus Corona

Bagaimana tanggapan negara-negara di luar Eropa?

Banyak negara di dunia seperti India, Iran, hingga Kanada telah melarang kedatangan penumpang dari Inggris.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) belum memutuskan untuk melarang kedatangan penumpang dari Inggris.

Namun, dua maskapai penerbangan, British Airways dan Delta, memutuskan hanya penumpang telah dinyatakan negatif terinfeksi virus corona yang diperbolehkan terbang ke bandara John F Kennedy di New York, AS.

Arab Saudi, Kuwait, dan Oman lebih ekstrem lagi yakni menutup perbatasan mereka sepenuhnya untuk penumpang internasional.

Bersama dengan Denmark, strain baru virus corona juga telah terdeteksi di Australia, Italia, dan Belanda.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona di Inggris, Ini 9 Hal yang Sudah Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com