Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Varian Baru Virus Corona yang Tak Terkendali, Begini Penjelasan WHO...

Kompas.com - 22/12/2020, 10:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Varian baru virus corona yang disebut Menteri Kesehatan Inggris penyebarannya tidak terkendali, menurut WHO dapat diatasi dengan tindakan sekarang.

Induk kesehatan dunia itu menerangkannya pada Senin (21/12/2020) seperti dilansir dari AFP.

"Kita mengalami (tingkat kontaminasi) yang jauh lebih tinggi pada titik-titik berbeda dalam pandemi ini, dan kami telah mengendalikannya," kata kepala kedaruratan WHO Michael Ryan dalam konferensi pers.

Baca juga: WHO: Tak Ada Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan

"Jadi situasi ini bukan berarti di luar kendali, tapi tidak bisa dibiarkan begitu saja," lanjutnya.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, sebelumnya mengeklaim varian baru virus corona ini tak terkendali, dan 70 persen lebih cepat menular daripada jenis sebelumnya.

"Tindakan yang kami lakukan sekarang sudah benar," kata Ryan.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona di Inggris, Ini 9 Hal yang Sudah Diketahui

"Kita harus melakukan apa yang sudah dilakukan, kita mungkin harus melakukannya dengan intensitas lebih tinggi dan sedikit lebih lama, untuk memastikan kita dapat mengendalikan virus ini."

Dampak dari munculnya jenis baru virus corona ini, sekitar 30 negara memblokir kedatangan orang-orang dari Inggris atau Afrika Selatan, lokasi ditemukannya varian baru virus corona selain di "Negeri Ratu Elizabeth".

"Dalam beberapa hal, itu berarti kita harus bekerja lebih keras," ucap Ryan.

"Sekalipun virus menjadi lebih mudah menyebar, virus bisa dihentikan."

Baca juga: Dilanda Kepanikan, 40 Negara Blokir Inggris karena Muncul Varian Baru Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com