WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengajak melakukan demo besar pada Januari, dengan keengganannya mengakui kemenangan Joe Biden.
Dalam kicauannya di Twitter, presiden ke-45 AS itu membeberkan mengenai laporan setebal 36 halaman yang dikeluarkan stafnya, Peter Navarro.
Dalam laporannya, Navarro menyebut adanya bukti dugaan kecurangan yang lebih dari cukup untuk membatalkan kekalahan petahana.
Baca juga: Kepala Operasional Vaksin Trump Akui Kesalahannya Soal Distribusi
"Laporan bagus dari Peter. Secara statistik memang sulit untuk kalah di Pilpres 2020. Demo besar di DC pada 6 Januari. Bersiaplah, ini akan gila!" kata Trump.
Dalam serangkaian twit lanjutan, sang presiden mendesak koleganya di Partai Republik untuk tidak mengakui kemenangan Joe Biden.
Peter Navarro releases 36-page report alleging election fraud 'more than sufficient' to swing victory to Trump https://t.co/D8KrMHnFdK. A great report by Peter. Statistically impossible to have lost the 2020 Election. Big protest in D.C. on January 6th. Be there, will be wild!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 19, 2020
Desakan itu nampaknya tidak berarti. Karena Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell sudah memebri selamat setelah Dewan Elektoral memastikan kemenangan Biden.
Dilansir New York Post Sabtu (19/12/2020), petahana mengeklaim rivalnya dari Partai Demokrat itu sudah kalah di enam negara bagian penentu.
"Dia (Biden) tidak menang. Dia tertangkap basah membuang ratusan ribu surat suara. Kini politisi Republik harus memastikan kemenangan mereka tak tercuri. Jangan lemah!" tegasnya.
Kedua kicauan tersebut ditandai Twitter sebagai "cek fakta", di mana klaim Trump itu membutuhkan pemeriksaan untuk memastikan kebenarannya.
Baca juga: Putri Qassem Soleimani: Joe Biden dan Donald Trump Sama Saja
Setelah demo "Aksi MAGA" pada pekan lalu, bentrokan semakin intens antara Proud Boys yang mendukung presiden dengan Antifa.
Bentrokan tersebut dilaporkan membuat kepolisian bertindak dan menangkap puluhan pelaku, dan terdapat empat kejadian penikaman.
Adapun pada 6 Januari, Kongres AS bakal menghelat sesi gabungan di mana mereka mengonfirmasi laporan Dewan Elektoral yang mengukuhkan Biden.
Baca juga: Presiden Iran Gembira Melihat Donald Trump Lengser
Meski nanti ada sejumlah politisi yang bakal mengajukan keberatan, salah satunya anggota DPR asal Alabama Mo Brooks, agenda itu diyakini tak bakal mengganggu kemenangan Biden.
Dalam Pilpres AS yang dihelat 3 November lalu, Biden menang telak dengan menggamit 306 suara elektoral, berbanding 230 dari Trump.
Adapun dibutuhkan minimal 270 suara elektoral untuk mendapatkan tiket ke Gedung Putih dan memperoleh titel Presiden AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.