WILMINGTON, KOMPAS.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden berpotensi mengukir sejarah baru.
Jika menteri dan pejabat setingkat menteri pilihannya dikonfirmasi oleh Senat, kabinet Biden akan menjadi kabinet dengan jumlah menteri perempuan terbanyak dalam sejarah AS.
Sejauh ini dari total 25 anggota kabinet, Biden telah mengumumkan 19 posisi di mana 9 di antaranya adalah perempuan.
Barack Obama memegang rekor dengan 8 menteri perempuan. Adapun kabinet presiden saat ini, Donald Trump hanya memiliki 4 orang perempuan.
Baca juga: Ditunjuk Biden Jadi Mendagri AS, Siapakah Deb Haaland, Sang Wanita Pribumi Amerika?
Satu hal krusial yang membedakan Biden dengan pendahulunya adalah anggota kabinet perempuannya akan memegang sejumlah jabatan yang selama ini identik dengan menteri laki-laki.
Salah satu posisi tersebut adalah Menteri Keuangan. Mantan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen dipercaya untuk menjadi Menkeu perempuan pertama negeri “Paman Sam”
Posisi prestisius lain yang akan diemban perempuan di kabinet Biden adalah Direktur Intelijen Nasional yang akan dijabat Avril Haines.
Selain jenis kelamin, Biden juga mendapat pujian karena memilih perempuan-perempuan dari kalangan minoritas.
Baca juga: Biden Buat Gebrakan Lagi, Calonkan Suku Asli Amerika Jadi Mendagri AS
Satu di antaranya adalah Deb Haaland. Anggota DPR dari distrik pertama New Mexico itu akan menjadi suku asli pertama AS yang menjadi anggota kabinet.
Haaland yang berasal dari suku Laguna Pueblo ini dipilih sebagai Menteri Dalam Negeri.
Suami Jill Biden itu juga mengangkat perempuan suku minoritas lain seperti Afro-Amerika dan Asia-Amerika.
Katherine Tai, seorang jaksa yang memiliki darah Taiwan akan menjabat sebagai Kepala Perdagangan AS.
Baca juga: 2 Kawan Trump, Presiden Brasil dan Presiden Meksiko, Akhirnya Ucapkan Selamat ke Biden
Sementara itu, anggota DPR kulit hitam dari Ohio Marcia Fudge ditunjuk sebagai Menteri Perumahan dan Pengembangan Kawasan Urban.
Perempuan-perempuan lain yang akan mengisi kabinet Biden adalah Menteri Energi Jennifer Granholm, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield, Direktur Kantor Anggaran Negara Needa Tanden yang berdarah India, dan Ketua Komite Penasehat Ekonomi Cecilia Rouse.
Jalan perempuan untuk menjadi bagian dari kabinet AS sangat panjang dan terjal. Diperlukan 156 tahun setelah AS merdeka yaitu pada tahun 1932 untuk memiliki menteri perempuan pertama.
Sosok pertama itu adalah Frances Perkins yang mendapat kehormatan sebagai Menteri Perburuhan pada pemerintahan Presiden Franklin Delano Roosevelt.
Baca juga: Biden Akan Disuntik Vaksin Covid-19 di Depan Umum
Perkins kemudian menjadi menteri nomor empat dengan masa jabatan terpanjang dalam sejarah kabinet AS yaitu selama 12 tahun 116 hari.
Sejauh ini, tinggal tiga posisi kabinet yang belum pernah diemban perempuan. Dua di antaranya adalah Menteri Pertahanan dan Menteri Urusan Veteran. Satu posisi lain adalah Kepala Staf Gedung Putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.