Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pukuli Pria Kulit Hitam, Ini 5 Kasus Kontroversi Polisi di Perancis

Kompas.com - 28/11/2020, 11:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Video polisi yang memukuli dan meneriaki kata-kata rasis saat membekuk pria kulit hitam yang merupakan produser musik di Paris, adalah yang terbaru dalam serangkaian kontroversi polisi di Perancis.

Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah sejumlah jurnalis dianiaya polisi yang membubarkan kamp migran di ibu kota, tepat ketika disahkannya UU baru yang melarang penerbitan gambar polisi dengan niat jahat.

Berikut adalah ringkasan dari 5 kontroversi polisi di Perancis, yang dirangkum dari kantor berita AFP pada Jumat (27/11/2020).

Baca juga: 4 Polisi Perancis Pukuli Pria Kulit Hitam, Diduga Bermotif Rasis

1. Granat yang membunuh aktivis

Aktivis lingkungan Remi Fraisse (21) tewas dalam demo menentang bendungan di barat daya Perancis pada Oktober 2014.

Polisi paramiliter Perancis yang dikenal sebagai gendarmes saat itu menembakkan granat kejut untuk membubarkan massa, tapi granat jatuh di ransel Fraisse dan membunuhnya.

Granat setrum sudah dilarang penggunaannya sejak 2017, tetapi tuduhan terhadap polisi yang terlibat kasus tersebut dicabut tahun berikutnya.

Baca juga: Parlemen Azerbaijan Minta Perancis Dikeluarkan dari Penengah Konflik Nagorno-Karabakh, Ini Sebabnya

2. 'George Floyd' dari Perancis

Adama Traore (24) tewas saat dibekuk polisi pada 19 Juli 2016 setelah dijepit di lantai. Ia lantas dijuluki George Floyd-nya Perancis.

Polisi menolak memberi informasi ke pihak keluarga, dan kejadian itu memicu demo yang berlangsung ricuh selama beberapa malam di Paris.

Meskipun otopsi awal menemukan pria muda kulit hitam itu meninggal karena sesak napas, para ahli membantahnya pada Mei 2020, dan ketiga polisi yang terlibat kasus itu pun bebas.

Setelahnya marak terjadi demo yang menuntut keadilan bagi Adama Traore. Pakar Belgia kemudian dipanggil untuk memeriksa lagi kasus ini, dan akan dilaporkan pada Januari 2021.

Baca juga: Kasus Guru Samuel Paty Dipenggal, 4 Murid Perancis Disidang

3. Cacat seumur hidup

Seorang pria kulit hitam berusia 22 tahun bernama Theodore Luhaka, menjadi cacat seumur hidup setelah diduga anusnya dimasuki tongkat polisi, dalam sebuah razia di pinggiran kota Paris pada 2017.

Hakim belum memutuskan apakah akan mengadili ketiga polisi yang terlibat itu atau tidak. Ketiganya juga dituduh memukuli Luhaka.

4. Kehilangan penglihatan

Beberapa demonstran dari gerakan rompi kuning anti-pemerintah kehilangan penglihatan mereka dalam bentrokan dengan polisi, selama gelombang unjuk rasa yang kerap disertai kericuhan di Perancis pada 2018 dan 2019.

Ada juga pedemo yang kehilangan tangannya karena merebut granat polisi.

Baca juga: La glottophobie, Diskriminasi Berdasarkan Aksen Akan Dilarang dalam UU Perancis

5. Polisi dituduh membunuh

Tiga polisi didakwa melakukan pembunuhan, setelah kurir Fredric Chouviat (42) tewas akibat terjepit di tanah dalam pemeriksaan rutin.

Sebuah video penangkapannya pada Januari menunjukkan dia memohon kepada polisi dengan berkata, "Saya tercekik."

Baca juga: Presiden Perancis Ultimatum Dewan Muslim, Menteri Pakistan Samakan dengan Nazi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com