Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Amerika, Trump Isyaratkan Siap Hengkang dari Gedung Putih

Kompas.com - 27/11/2020, 12:10 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Donald Trump mengatakan ia akan meninggalkan Gedung Putih jika Joe Biden resmi dikukuhkan sebagai presiden AS berikutnya oleh electoral college.

Sang presiden menolak menerima kekalahan dalam pemilihan umum tanggal 3 November, dan pada Kamis (26/11/2020) mengatakan kepada wartawan bahwa akan "sulit" mengakuinya.

Ia juga kembali mengulangi klaim tanpa bukti tentang kecurangan pemilu.

Biden mengantongi 306 suara, unggul dari Trump yang mendulang 232 suara dalam sistem electoral collegeuntuk memilih presiden AS.

Selain unggul dalam perolehan suara electoral college tersebut, Biden juga mengungguli Trump dengan selisih lebih dari enam juta suara dalam penghitungan suara secara keseluruhan atau popular vote.

Para elektor akan bertemu bulan depan untuk memformalkan perolehan suara. Berbekal legitimasi itu, Joe Biden, kandidat dari partai Demokrat, dijadwalkan untuk dilantik sebagai presiden pada 20 Januari.

Di sisi lain, Trump dan para pendukungnya telah mengajukan sejumlah gugatan hukum terkait hasil pemilu, namun banyak dari gugatan itu ditolak.

Awal pekan ini, Trump akhirnya setuju untuk mengizinkan dimulainya transisi formal pemerintahan ke tim presiden-terpilih Biden, setelah ketidakpastian selama beberapa pekan.

Keputusan ini berarti Biden dapat menerima pengarahan keamanan tingkat tinggi dan mengakses pejabat-pejabat penting pemerintahan serta anggaran sebesar jutaan dolar sembari bersiap untuk mengambil alih pada 20 Januari.

Apa kata Trump?

Ketika ditanya pada Kamis (26/11/2020) apakah ia akan bersedia meninggalkan Gedung Putih jika kalah di electoral college, Trump berkata: "Pasti akan, pasti akan, dan Anda tahu itu."

Namun ia kemudian berkata bahwa "jika mereka memang [memilih Joe Biden], mereka melakukan kesalahan", dan mengisyaratkan bahwa ia tidak akan menerima kekalahan.

"Akan sulit sekali untuk mengakui kekalahan karena kita tahu ada kecurangan yang masif," ujarnya, tuduhan yang berkali-kali ia lontarkan tanpa memberikan bukti.

Trump menolak menjawab apakah ia akan menghadiri pelantikan Biden.

Proses transisi dari satu presiden ke presiden lain serta pengukuhan hasil pemilu, yang merupakan proses rutin dalam situasi normal, kali ini tersendat karena Presiden Trump menolak mengakui kekalahan.

Dalam sistem elektoral AS, rakyat tidak secara langsung memilih presiden mereka. Alih-alih, mereka memilih untuk 538 pejabat atau "elektor", yang jumlahnya di setiap negara bagian dialokasikan berdasarkan jumlah populasinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com