Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Efektif di Atas 90 Persen, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna

Kompas.com - 17/11/2020, 20:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Inggris hari ini mengumumkan bahwa mulai musim semi mendatang akan ada lima juta dosis vaksin Moderna, cukup untuk memvaksinasi 2,5 juta orang.

Negara itu sudah menguraikan rencana vaksinasi yang memprioritaskan orang lanjut usia.

Baca juga: Microsoft: Rusia dan Korea Utara Meretas Perusahaan Pembuat Vaksin

Apa yang tidak kita ketahui?

Kita masih belum tahu berapa lama imunitas itu akan bertahan, para relawan harus dipantau lama sebelum itu bisa terjawab.

Ada petunjuk bahwa vaksin itu memberikan perlindungan pada kelompok usia lanjut usia, yang paling berisiko meninggal akibat Covid-19, tetapi tidak ada data lengkap tentang hal itu.

Zaks mengatakan kepada BBC bahwa data mereka sejauh ini menunjukkan vaksin "tampaknya tidak kehilangan keampuhannya" terkait usia.

Namun belum diketahui apakah vaksin hanya mencegah orang terpapar virus dan sakit parah, atau mencegah mereka menyebarkan virus juga.

Semua pertanyaan ini akan memengaruhi bagaimana vaksin virus corona digunakan.

Baca juga: Soal Kapan Vaksin Covid-19 Tersedia, Terawan: Kami Wait and See

Apakah ada efek samping?

Belum ada laporan tentang dampak vaksin pada keselamatan, tapi tak ada satu pun, termasuk paracetamol, yang benar-benar 100 persen efektif.

Kelelahan yang berlangsung singkat, sakit kepala dan nyeri dilaporkan setelah injeksi pada beberapa pasien.

"Efek ini adalah yang akan kita rasakan jika kita vaksin bekerja dan memicu respons imun yang baik," ujar Profesor Peter Openshaw dari Imperial College London

Apa bedanya jika dibanding vaksin buatan Pfizer?

Kedua vaksin menggunakan pendekatan serupa, menyuntikkan bagian dari kode genetik virus untuk memicu respons imun.

Data awal perusahaan menunjukkan vaksin tersebut hampir 95 persen efektif, dibanding vaksin serupa yang dikembangkan Pfizer dan BioNtech yang tercatat memiliki efektivitas sekitar 90 persen.

Vaksin Moderna tampaknya lebih mudah disimpan karena tetap stabil pada suhu -20 derajat celsius hingga enam bulan dan dapat disimpan di kulkas standar hingga satu bulan.

Sementara vaksin buatan Pfizer memerlukan penyimpanan ekstra dingin, dengan suhu -75 derajat celsius, dan bisa disimpan di kulkas selama lima hari.

Vaksin yang dikembangkan Rusia, Sputnik V, juga telah merilis data awal yang menunjukkan efektivitas sebesar 92 persen.

Baca juga: Vaksin Covid-19 terhadap Mutasi Cerpelai sedang dalam Uji Coba Awal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com