Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2020, 07:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Metro

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim kabar tentang terobosan kandidat vaksin Covid-19 sengaja ditahan untuk menjatuhkan dirinya.

Klaim tersebut dia lontarkan dalam rangka untuk terus menolak kemenangan calon presiden (capres) penatangnya dari Partai Demokrat Joe Biden telah memenangi pilpres AS menurut penghitungan media-media di AS dan lembaga non-partisan.

Masih menolak untuk menyerah, Trump mengecam perusahaan raksasa farmasi Pfizer karena mengungkapkan hasil awal yang menjanjikan dari uji coba kandidat vaksin Covid-19 pada Senin (9/11/2020).

Baca juga: Mantan Istri Trump, Ivana Minta Presiden AS Itu Terima Kekalahannya di Pilpres

Pengumuman Pfizer tersebut berselang dua hari setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS pada Sabtu (7/11/2020) dengan menggamit lebih dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

"Seperti yang sudah lama saya katakan, @Pfizer dan yang lainnya hanya akan mengumumkan vaksin setelah pemilu, karena mereka tidak memiliki keberanian untuk melakukan sebelumnya," tulis Trump di Twitter.

Tak cukup sampai di situ, Trump juga menyerang Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebagaimana dilansir dari Metro.

Baca juga: Dukung Trump, Menlu AS Tolak Kemenangan Biden dalam Pilpres AS


"@US_FDA dan (Partai) Demokrat tidak ingin saya mendapatkan KEMENANGAN vaksin, sebelum pemilihan, jadi itu keluar lima hari kemudian - Seperti yang saya katakan selama ini!" sambung Trump.

Komentar Trump tersebut dilontarkan setelah dia akan terus menempuh jalur hukum karena menuduh hasil pemilu AS terlah dicurangi.

Padahal para pejabat pemilu AS selalu mengatakan bahwa klaim Trump atas adanya kecurangan dalam pemilu tidak memiliki bukti.

Baca juga: Biden Sebut Trump Memalukan karena Menolak Hasil Pilpres AS

Jaksa Agung William Barr bahkan mendorong Kementerian Kehakiman untuk melakukan penyelidikan atas klaim tersebut.

Langkah Barr tersebut direspons oleh Tim Kampanye Biden dengan menuduhnya telah mendukung klaim Trump yang tidak didukung oleh berbagai bukti.

"Itu adalah jenis klaim yang dibuat oleh presiden dan pengacaranya yang tidak berhasil, karena tuntutan hukum mereka ditertawakan dari satu pengadilan ke pengadilan lainnya," kata penasihat senior Tim Kampanye Biden, Bob Bauer.

Baca juga: Biden Siapkan Pemerintahan Transisi, Trump Lanjutkan Gugatan Hukum

Pada Selasa (10/11/2020) malam, Biden menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai pendapatnya tentang penolakan Trump untuk menerima hasil pilpres AS.

"Saya pikir itu memalukan, sejujurnya," kata Biden.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Metro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com