Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Fesyen Perancis, Hermes, Akan Bangun Peternakan Buaya Terbesar di Australia

Kompas.com - 13/11/2020, 15:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Geoff mengatakan peternakan buaya yang dibeli Hermès untuk pertama kalinya 10 tahun yang lalu telah menimbulkan "efek domino", yang mendorong butik mewah lainnya, seperti Louis Vuitton untuk juga melakukan hal yang sama.

Hal ini dilakukan Louis Vuitton karena "khawatir Hermès akan menguasai pasar Australia".

"Jika mereka (Hermès dan Louis Vuitton) membeli peternakan, mereka akan terus memiliki persediaan, sehingga memiliki faktor penambah nilai," kata Geoff.

Faktor penambah nilai ini menurutnya muncul karena mereka akan memanen telur di NT dan memelihara buaya di peternakan sendiri sesuai standar yang tinggi.

Baca juga: Tiga Ekor Paus Tersesat Masuk ke Sungai yang Penuh Buaya di Australia

Standar tinggi yang dimaksudkan adalah memastikan tidak akan ada kerusakan sedikitpun pada kulit buaya, di samping dari standar prosedur produksi yang "sangat tinggi untuk fesyen berkualitas tinggi juga".

"Di sini produk tas yang saya maksudkan adalah seharga 20,000 dollar AS (Rp 283,7 juta) sampai 30,000 dollar AS (Rp 425,6 juta)," sebut Geoff.

Hermès dan Louis Vuitton cenderung menyembunyikan kepemilikan peternakan buaya mereka.

Ini dilakukan dengan tidak menyebutkan keterlibatan mereka dalam situs manapun.

ABC mengetahui jika peternak buaya yang dipekerjakan merk produk mewah seringkali dilarang untuk membicarakan hal ini sesuai dalam perjanjian tertutup.

Baca juga: Buaya Ditangkap dan jadi Tawanan, Warga Minta Tebusan Rp 10 Juta ke Polisi

Alasan buaya air asin Australia

Geoff mengatakan bahwa Hermès dan Louis Vuitton suka menggunakan buaya air asin Australia karena mereka memiliki "lebih banyak sisik per bagian perutnya".

"NT sejak lama sudah menjadi tempat peternakan buaya karena faktor iklim, di sana lebih hangat," katanya.

"(Di NT), peternakan telur sudah mapan...dan jumlah telur yang dapat dihapus di bawah perizinan semakin bertambah, sehingga ada kepastian dalam konsistensi persediaan telur, yang tidak dapat terjadi di Queensland atau Australia Barat."

Selain itu, menurutnya, di NT terdapat budaya menerima buaya sebagai bagian dari alam.

Di periode 2018/2019, lebih dari 24.600 kulit buaya diekspor dari NT, dengan industri yang menyumbang 26,7 juta dollar Australia (Rp ) bagi perekonomian NT, menurut data dari Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam (DENR) Australia.

Sementara, Mick Burns menolak permintaan ABC untuk memberikan komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com