Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armenia-Azerbaijan Gencatan Senjata Total, Warga Baku Gegap Gempita

Kompas.com - 10/11/2020, 14:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

BAKU, KOMPAS.com - Rakyat Azerbaijan merayakan penandatanganan kesepakatan yang mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh.

Kesepakatan itu berupa perjanjian gencatan senjata total yang ditandatangai oleh dua pimpinan negara, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia tersebut ditandatangani pada Selasa (10/11/2020) dini hari waktu setempat dan secara resmi mengakhiri perang antara kedua negara di Nagorno-Karabakh, yang pecah pada 27 September lalu.

Rakyat Azerbaijan lantas merayakan kesepakatan tersebut dengan turun ke jalan-jalan di ibu kota Azerbaijan, Baku.

Baca juga: Sepakati Gencatan Senjata Total, Azerbaijan-Armenia Resmi Berdamai?

Mereka gembira karena Aliyev menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia sebagaimana dilansir dari Yeni Safak.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Aliyev mengatakan Distrik Agdam akan kembali ke pangkuan Azerbaijan pada 20 November.

Selain itu, wilayan Kalbajar juga akan dikembalikan kepada Azerbaijan pada 15 November dan Lachin pada 1 Desember.

Di Baku, lautan manusia dan warganya tumpah ruah memadati jalan meski pun hari masih pagi. Ribuan orang juga ada yang membawa bendera Azerbaijan dan Turki.

Baca juga: PM Armenia Umumkan Gencatan Senjata Menyakitkan dengan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

Sejumlah orang nampak menari-nari di jalanan. Tampak pula sebagian orang lain merayakan kesepakatan itu dengan iring-iringan mobil.

Beberapa orang berteriak karena saking bahagianya dan yang lainnya menyanyikan lagu dan lagu kebangsaan.

Di Ganja, kota terbesar kedua di Azerbaijan, orang-orang juga merayakan kesepakatan tersebut.

Ratusan orang tumpah ruah dan berkumpul di alun-alun utama Ganja membawa bendera Azerbaijan dan Turki.

Baca juga: Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Rusia di Perbatasan Armenia

Salah satu warga sekitar, Elnur Habiboglu, mengungkapkan kegembiraannya kepada Anadolu Agency.

Warga setempat lainnya, Sefika Fazil, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya adalah seorang tentara.

"Terima kasih banyak. Turki dan Azerbaijan adalah saudara. Kami menang bersama,” kata Fazil.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan bahwa Azerbaijan dan Armenia telah menandatangani perjanjian tersebut.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia Masih Membara, Medan Tempur Geser ke Puncak Bukit

Hubungan antara dua bekas republik Soviet atas Nagorno-Karabakh sudah tegang sejak 1991. Namun bentrokan terbaru meletus pada 27 September.

Sejak saat itu itu, Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Sekitar 20 persen  wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com