MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengucapkan selamat kepada Joe Biden hingga hasil Pilpres AS diumumkan secara resmi.
Putin merupakan satu dari sejumlah pemimpin negara kuat yang belun berkomentar usai Biden dinyatakan menang berdasarkan proyeksi media AS.
Bungkamnya presiden 68 tahun itu terjadi karena selain Kongres AS belum mengumumkan, petahana Donald Trump berencana menggugat hasilnya.
Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Indonesia, China, dan Australia Beda Reaksi
Selama pekan kemarin, petahana mengeklaim bahwa pemilu itu dicurangi, di mana dia tidak memberikan bukti atas klaimnya tersebut.
Tim kampanyenya sendiri sudah menyatakan mereka menolak mengakui kemenangan Biden, dan bakal menggugat hasilnya Mahkamah Agung AS.
Berbicara kepada awak media di Moskwa, juru bicara pemerintah Dmitry Peskov menuturkan, mereka masih menunggu sebelum memberi selamat kepada pemenang.
"Kami berpikir bahwa lebih baik jika kami menunggu hasil yang diumumkan oleh penghitungan suara resmi," kata Peskov dikutip The Sun Senin (9/11/2020).
Peskov mengakui bahwa pada Pilpres AS 2016, Rusia mengucapkan selamat kepada Trump yang saat itu menang dari rivalnya, Hillary Clinton.
Saat itu, Trump juga dinyatakan menang berdasarkan proyeksi media AS. Tetapi menurut Peskov, situasinya kali ini berbeda.
Baca juga: Kisah Jill Biden, Seorang Guru yang Akan Menjadi Ibu Negara AS
Saat 2016, Hillary langsung mengucapkan selamat kepada Trump sehari setelah pemilihan. Kali ini, petahana melancarkan gugatan hukum.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan