Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudy Kurniawan, Penipu Minuman Anggur Asal Indonesia, Bakal Bebas dari Penjara AS

Kompas.com - 06/11/2020, 14:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

HOUSTON, KOMPAS.com - Penipu asal Indonesia yang memalsukan minuman anggur, Rudy Kurniawan, dijadwalkan akan dibebaskan dari penjara di Texas Amerika Serikat, Sabtu (07/11/2020), di tengah masih banyak pertanyaan di seputar siapa yang membantunya melakukan penipuan besar itu.

Berdasarkan hukuman yang diterimanya, Rudy, tahanan nomor 62470-112, dijadwalkan akan dideportasi setelah masa tahanan di penjara "federal CI Reeves I & II Correctional Facility in Pecos, Texas, yang berlangsung setidaknya hingga 7 November", menurut keterangan Dian Ardhini Hapsari, pejabat di Konsulat Jendral Indonesia di Texas.

Dian mengatakan KJRI Houston akan berkoordinasi dengan US Immigration and Custom Enforcement/US ICE) mengenai deportasi Rudy, "dengan pendampingan petugas hingga ke negara asal."

Baca juga: Maria Pauline Ditangkap, MAKI: Semestinya Bisa Juga Tangkap Djoko Tjandra, Eddy Tansil, dan Kakap lainnya

"Apabila tahanan tersebut tidak memiliki paspor yang masih berlaku, ICE akan menghubungi Perwakilan negara asal tahanan untuk penerbitan paspor/SPLP," kata Dian dalam keterangan tertulis kepada BBC News Indonesia.

Sementara kuasa hukum Rudy, Jerome Mooney juga mengatakan kepada BBC News Indonesia, bahwa pria yang saat ini berusia 44 tahun itu juga akan dibebaskan.

"Kami kira dia akan diserahkan kepada imigrasi untuk dideportasi dari negara ini. Kapan dan bagaimana kami belum tahu... Dengan situasi Rudy saat ini, akses untuk bertemu sangat terbatas," kata Mooney.

Rudy dihukum 10 tahun penjara pada Juli 2014 setelah ditahan dua tahun sebelumnya atas tuduhan menjual paling tidak ribuan botol minuman anggur palsu dengan nilai setidaknya 20 juta doll AS (Rp 284,9 miliar).

Produsen minuman anggur di Burgundy Prancis, Laurent Ponsot yang membantu Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI, menangkap Rudi mengatakan walau bebas, cerita soal penipuan ini masih jauh dari berakhir.

Ponsot mengatakan tidak mungkin Rudy Kurniawan melakukan pemalsuan ribuan botol minuman anggur berkualitas tinggi - termasuk Bordeaux, grand cru Burgundy - seorang diri.

Baca juga: Kisah Eddy Tansil, Buronan Koruptor Terlama di Indonesia

Ribuan botol ini membanjiri pasar minuman anggur, dengan korban termasuk Bill Koch, pengusaha super kaya Amerika yang mengaku dia menjadi korban penipuan Rudy.

"Anda tidak bisa sendiri membuat 1.500 botol Bordeaux (merek anggur) dan tiba-tiba menjadi Pétrus, Haut-Brion (merek lain)," kata Ponsot kepada Club Oenologique, majalah ekslusif yang banyak mengangkat soal minuman anggur.

"Tidak mungkin hanya Rudy Kurniawan melakukan semua ini di dapurnya. Ia punya gudang di suatu tempat di luar Los Angeles, dan dia punya orang yang bekerja untuknya," tambahnya.

"Juga, ia tidak bisa belajar semua tentang minuman anggur dalam waktu satu bulan atau setahun. Pasti ada orang yang mengajarinya tentang anggur. Ia punya komplotan," tambahnya lagi.

Baca juga: Kejagung Belum Pastikan Target Pemulangan Eddy Tansil

Keponakan Eddy Tansil yang tak mungkin bergerak seorang diri

Banyak spekulasi yang muncul terkait orang-orang di belakang Rudy, termasuk pamannya Eddy Tansil, yang lari dari Indonesia.

Tidak diketahui di mana keberadaan Eddy Tansil - yang masuk dalam daftar buron Interpol - sejak kabur dari penjara Cipinang pada 1996. Namun sejumlah media sempat menyebut dia terlihat di China pada 2013.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com