"Kekhawatiran utama adalah bahwa banyak spesies kelelawar terancam punah, jadi bahkan kejadian kecil dari kekerasan yang salah arah dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dan memiliki efek aliran bencana bagi ekosistem yang diandalkan manusia," kata Douglas MacFarlane dari Universitas Cambridge.
Kelelawar telah hidup berdampingan dengan manusia selama berabad-abad, demi kebaikan bersama.
Di kota pendidikan Coimbra di Portugal, kelelawar telah menempati perpustakaan Abad ke-18 selama lebih dari 300 tahun, memakan serangga yang mungkin bisa menghancurkan manuskrip.
Baca juga: Virus Corona Ada di Kelelawar dan Tak Terdeteksi Selama Puluhan Tahun
Rocha mengatakan bahwa kita harus ingat bahwa kelelawar adalah bagian integral dari jaring alami kompleks yang menjaga kesehatan ekosistem.
"Jika ada pesan penting yang bisa dipetik dari momen malang dalam sejarah ini bahwa membuat alam sakit, membuat kita sakit," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.