Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Debat Pertama, Trump Dituduh Hanya Bayar Sedikit Pajak

Kompas.com - 28/09/2020, 11:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menghadapi tuduhan bahwa dia hanya membayar sangat sedikit pajak penghasilan atau bahkan tidak membayarkanya dalam kurun waktu tertentu sebelum dia berkuasa.

Tuduhan tersebut mengemuka pada Minggu (27/9/2020). Permasalahannya di masa lalu itu memicu kontroversi menjelang debat pemilu pertama sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (28/9/2020).

The New York Times menuduh miliuner tersebut hanya membayar pajak pendapatan federal sebesar 750 dollar AS (Rp 11 juta) pada 2016, tahun di mana dia memenangkan jabatan sebagai Presiden AS.

Kabar itu diungkapkan The New York Times setelah mengutip data surat pemberitahuan pajak selama 20 tahun.

Disebutkan bahwa dia tidak membayar pajak penghasilan pada 10 dari 15 tahun terakhir, dikarenakan dia kehilangan banyak uang.

Baca juga: Trump Hanya Bayar Pajak Penghasilan Sebesar Rp 11 Juta pada 2016

Presiden berusia 74 tahun itu dianggap sudah melanggar tradisi karena selain tak mengungkap SPT, dia juga terlibat dalam gugatan hukum.

Upaya itu memunculkan spekulasi mengenai apa yang disembunyikan oleh presiden ke-45 AS tersebut

"Pertama-tama, saya membayar banyak dan saya juga membayar banyak pajak pendapatan negara ... Semuanya akan terungkap," kata Trump.

Surat kabar itu mengatakan surat pemberitahuan pajak tersebut "menguak kehampaan, tetapi juga keajaiban, di balik citra miliuner yang dibuat sendiri" oleh Trump.

Anggota Partai Demokrat Chuck Schumer menulis di Twitter, meminta semua pengguna Twitter yang membayar pajak lebih tinggi daripada Trump untuk mengangkat tangannya.

Baca juga: Trump Sebut AS Akan Berusaha Menghentikan Konflik Armenia-Azerbaijan

Pada debat presiden AS yang akan digelar pada Selasa (29/9/2020), jutaan AS akan menonton Trump dan Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berhadapan langsung setelah berbulan-bulan saling serang.

"Saya akan menuntut (pelaksanaan) tes narkoba terhadap Joe Biden sang pengantuk sebelum, atau setelah, debat pada Selasa malam," tulisnya di Twitter.

Dia juga mengatakan akan ikut melakukan tes narkoba juga.

Blunder dan Kesalahan

Saat ditanya wartawan tentang permintaan Trump tersebut, Biden tertawa sebelum menolak berkomentar.

Kedua pria tersebut rentan terhadap blunder dan kesalahan ketika berbicara. Namun Trump telah berulang kali menggambarkan Biden yang berusia 77 tahun sebagai orang yang pikun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com