Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Berbahan Hati Hiu, Ahli Konservasi: Bencana Bagi Hiu dan Manusia

Kompas.com - 27/09/2020, 16:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

Para aktivis khawatir bahwa, dalam perlombaan untuk mengembangkan vaksin, "permintaan akan squalene hiu bisa meroket, yang menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pembunuhan dan pengambilan hiu untuk diambil hati mereka."

Merkea mempertanyakan, mengapa sebuah perusahaan memilih untuk menggunakan squalene yang diturunkan dari hiu dalam vaksin mereka, daripada alternatif nabati yang berkelanjutan?

"Satu-satunya jawaban yang dapat kami lihat adalah biaya. Squalene nabati sekitar 30 persen lebih mahal daripada squalene hiu," ucapnya.

Salah satu alasan mengapa hiu squalene lebih murah adalah karena kemudahan ekstraksi dari hiu.

Proses ini hanya membutuhkan waktu 10 jam, sedangkan hampir 70 jam pemrosesan diperlukan untuk mendapatkan squalene minyak zaitun dengan kemurnian yang sama.

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Para juru kampanye Shark Allies menambahkan, "Kami ingin memperjelas ini, Shark Allies sama sekali tidak meminta perusahaan-perusahaan ini untuk memperlambat proses vaksin Covid-19."

"Sebaliknya, kami meminta perusahaan-perusahaan ini untuk mengganti squalene hiu di beberapa adjuvan vaksin ini dengan squalene alternatif non-hewani."

Penggunaan hiu dalam vaksin Covid-19 "pandangan pendek, tidak dapat diprediksi, dan tidak berkelanjutan. Ada alternatif yang lebih baik. Industri harus mendengarkan," desak SA.

Sementara ini, hampir 9.000 orang telah menandatangani petisi kelompok yang berbasis di California ini.

Ahli konservasi memperkirakan lebih dari 3 juta hiu dibunuh setiap tahun untuk mendapatkan minyak hati mereka untuk berbagai kegunaan, termasuk untuk kosmetik dan oli mesin.

Banyak spesies yang menjadi target kaya squalene, seperti hiu gulper dan hiu basking, digolongkan sebagai rentan, yang berarti populasinya semakin menurun dan terancam punah.

Baca juga: Trump: April 2021 Semua Warga AS Sudah Dapat Vaksin Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com