Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Giacomo Casanova, Jago Menggombali Wanita dan Dipenjara Italia

Kompas.com - 14/09/2020, 12:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Bukunya jadi sumber inspirasi hingga kini

Karena kisah hidupnya yang fantastis, banyak orang lantas menganggap Casanova sebagai karakter fiksi yang diselimuti mitos.

Semasa hidupnya, Casanova dikabarkan pernah menjalin kontak dengan sejumlah tokoh ternama seperti filsuf kenamaan asal Perancis, Voltaire, Benjamin Franklin, dan bahkan Katarina yang Agung dari Rusia.

Dalam sebuah pertemuan dengan Voltaire, Casanova sempat menggambarkan kegiatan favoritnya dalam mengisi waktu.

“Saya menghibur diri dengan mempelajari orang-orang pada saat saya bepergian... Amat menyenangkan mempelajari dunia sambil melaluinya.”

Baca juga: Wanita Diperkosa Saat Mobil Mogok, Korban Disalahkan akibat Nyetir Malam Hari

Hidup Casanova memang dipenuhi kisah dan petualangan mendebarkan. Semua itu dituangkannya dalam sebuah memoar panjang berjudul History of My Life yang dituliskan pada tahun-tahun akhir hidupnya.

Buku ini menggambarkan petualangan dari kota kelahirannya di Venesia, hingga ke London, Paris, Dresden, sampai Wina.

Berbagai cerita ia tuliskan, mulai dari perjamuan makan malam, pergaulan di kalangan bangsawan, hingga - tentu saja - pengalaman intimnya bersama sejumlah perempuan.

Menariknya, dalam buku ini Casanova tidak ragu menuliskan opininya tentang beberapa perempuan, menggambarkan mereka sebagai “jelek, kotor, dan tidak tahu tata krama.”

Casanova juga tidak begitu pilih-pilih. Ia dengan sukses memikat dan mematahkan hati banyak perempuan, baik dari kalangan bangsawan maupun dari strata sosial yang lebih rendah.

Dan karenanya, ia juga menciptakan banyak permusuhan dengan sesama lelaki, utamanya suami para perempuan yang ia jadikan mitra hubungan intim.

Baca juga: Wanita Ini Sengaja Sembunyikan Kematian Sang Ayah demi Uang Pensiun

Buku History of My Life tetap menjadi sumber inspirasi dan rujukan banyak penulis hingga saat ini.

Bahkan pada tahun 2010, manuskrip asli buku tersebut dijual dengan harga tinggi yaitu 9,6 juta dolar AS atau sekitar 142 miliar rupiah.

Museum Casanova di Venesia

Bagaimanapun, Casanova bukan sekadar perayu ulung. Ia adalah juga pemikir, penyair, diplomat dan juga mata-mata.

Guna mengenang lelaki berkepribadian eklektik dan kompleks ini, seorang warga Italia yakni Carlo Parodi mendirikan sebuah museum di Palazzo Pesaro Papafaya pada tahun 2018.

Museum tersebut berupaya menampilkan Casanova sebagai orang yang jauh melampaui mitosnya.

Selain itu, museum ini juga memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan di kota Venesia pada abad ke-18 dan menunjukkan apa yang ikut membentuk karakter Casanova.

Tidak ada yang tahu di mana tepatnya Casanova dimakamkan. Namun falsafah hidupnya tetap menyala hingga saat ini

Seperti yang pernah dia katakan, "Saya mencintai perempuan, bahkan sampai gila. Tapi saya selalu lebih mencintai kebebasan."

Baca juga: Cara Unik Bar dan Restoran di Italia Menyajikan Menu Melalui Jendela Anggur Bersejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com