Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam China karena Pejabatnya Kunjungi Taiwan, Menlu Ceko: Keterlaluan

Kompas.com - 31/08/2020, 16:56 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PRAHA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ceko mengatakan akan memanggil utusan China ke Praha setelah Ketua Senat Ceko dikecam oleh Menteri Luar Negeri China.

Rombongan delegasi yang dipimpin oleh Ketua Senat Ceko Milos Vystrcil tiba di Taiwan pada Minggu (30/8/2020) setelah bertolak dari Ceko pada Sabtu (29/8/2020).

Kunjungan tersebut membuat China marah karena menganggap Taiwan adalah salah satu wilayahnya sebagaimana dilansir dari AFP.

Pada Senin (31/8/2020), Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa Vystrcil akan “membayar dengan mahal” karena mengunjungi Taiwan.

"Pemerintah dan rakyat China tidak akan tinggal diam, dan akan membuatnya membayar harga yang mahal atas perilaku picik dan oportunisme politiknya," kata Kementerian Luar Negeri China mengutip Wang.

Baca juga: Menlu China: Kunjungan Diplomat Ceko ke Taiwan akan Dibayar Mahal

Kecaman tersebut lantas direspons oleh Ceko.

"Saya berharap pihak China menjelaskan kata-kata itu," kata Menteri Luar Negeri Ceko Tomas Petricek kepada wartawan di Praha.

Dia sudah memprediksi bahwa kunjungan Vystrcil ke Taiwan akan berdampak pada hubungan China dengan Ceko.

Namun, dia tidak menduga bahwa respons dari China akan sedemikian “keterlaluan”.

“Saya pikir ini sudah keterlaluan,” kata Petricek.

Baca juga: Gantian Pejabat Ceko Kunjungi Taiwan, China Berang

Pemerintah Ceko sebenarnya menerima kebijakan China yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Tapi Vystrcil adalah anggota oposisi sayap kanan dari Partai Demokrat Sipil dan tidak terikat oleh protokol tersebut.

Rombongan yang dipimpin Vystrcil dijadwalkan akan berada di Taiwan hingga Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Australia dan China Makin Tegang, Huawei Setop Sponsor untuk Tim Rugbi

Rombongan tersebut beranggotakan 90 orang yang terdiri atas politikus, pengusaha, ilmuwan, dan jurnalis.

Vystrcil memberikan pidato di parlemen Taiwan pada Senin dan akan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Vystrcil beralasan perjalanannya ke Taiwan adalah memenuhi warisan mendiang presiden Ceko Vaclav Havel.

Havel adalah seorang pejuang hak asasi manusia (HAM) dan pemimpin pemberontak Revolusi Velvet 1989 yang menggulingkan pemerintahan komunis di Ceko.

Baca juga: Restoran Ambruk di China Saat Pesta Ulang Tahun, Korban Tewas Naik Jadi 29 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com