Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Salah Paham", Militer Polandia Akui "Serbu" Wilayah Ceko

Kompas.com - 14/06/2020, 14:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WARSAWA, KOMPAS.com - Tentara Polandia dilaporkan "menyerbu" wilayah Ceko, dengan kementerian pertahanan menyebut insiden itu terjadi karena "salah paham".

Militer mereka dikerahkan untuk melakukan penanganan terhadap virus corona. Namun, nampaknya mereka menduduki kapel yang masuk wilayah Ceko.

Tentara Polandia menduduki wilayah itu selama beberapa hari, di mana mereka dilaporkan sempat melarang warga setempat yang ingin masuk.

Baca juga: Rencana Trump Potong Jumlah Pasukan Militer AS di Jerman Picu Kekhawatiran

Insiden itu terjadi di Moravia, di area yang dulunya merupakan bagian dari provinsi bersejarah Silesia, dan kini masuk dalam bagian Ceko.

Polandia menyebut kejadian itu merupakan kesalahan. Meski, Kementerian Luar Negeri Ceko menyataka mereka belum menerima penjelasan resmi.

Apa yang terjadi?

Kisah bagaimana pasukan dari Warsawa "menyerbu" lokasi tersebut awalnya dipublikasikan harian setempat, Denik, dilansir BBC Sabtu (13/6/2020).

Ketika itu, seorang insinyur konstruksi yang tengah mengawasi proses perbaikan kapel berniat untuk mengambil foto plaster.

Namun, dia dihalangi oleh militer Polandia bersenjatakan senapan mesin, di mana mereka sedang memasang penghalang jalan di lokasi sekitar kapel.

Denik kemudian mengerahkan fotografer untuk membuktikan kabar tersebut. Hasil fotonya membenarkan bahwa ada serdadu Warsawa di lokasi.

Baca juga: Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un, Ancam Batalkan Perjanjian Militer dengan Korsel

Adapun kapel tersebut berlokasi 30 meter di dalam perbatasan Ceko, dengan batas kedua negara adalah aliran kecil sungai.

Harian itu melaporkan, awalnya para prajurit berada di tepi sungai wilayah meeka. Kemudian tanpa alasan yang diketahui, mereka masuk ke negara lain.

Si insinyur mengungkapkan, dia langung ditolak ketika hendak melangkah ke situs tersebut pada Kamis, 28 Mei 2020 lalu.

Militer negara tetangga masih berada di sana pada akhir pekan, ketika kelompok Friends of the Earth berniat menggelar pertemuan kecil di desa Pelhrimovy.

Baca juga: KKB di Intan Jaya Diyakini Kelompok Pimpinan Militer Murib

Koordinator lokal, Ivo Dokoupil, berusaha menjelaskan mereka ingin mengambil foto tempat ibadah tersebut. Namun, permintaannya ditolak mentah-mentah.

"Seorang tentara dengan seragam negara lain membawa senapan mesin memerintahkan saya untuk pergi. Pengalaman yang menakutkan," jelasnya.

Karena tidak diperbolehkan mendekat lebih dari 10 meter, maka polisi lokal dipanggil. Militer baru pergi setelah penegak hukum datang.

"Penempatan pos perbatasan adalah salah paham, bukan kesengajaan. Kami segera memperbaikinya. Masalah ini sudah selesai, termasuk dari Ceko," kata Kemenhan Polandia dikutip CNN.

Baca juga: Tolak Rencana Trump Turunkan Militer, Menhan AS: Hanya untuk Situasi Mendesak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com