Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Shinzo Abe Mundur, Bagaimana Nasib Abenomics Sejauh Ini?

Kompas.com - 28/08/2020, 17:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Akan tetapi potensi pertumbuhan ekonomi Jepang menurun karena "pemerintah tidak memiliki visi pemulihan yang jelas dan inisiatif digital," kata Sayuri Shirai profesor di Fakultas Manajemen Kebijakan Universitas Keio dan mantan anggota dewan kebijakan Bank of Japan.

Baca juga: Breaking News: PM Jepang Shinzo Abe Resmi Mengundurkan Diri

3. Reformasi struktural

Kedua poin di atas tak bisa bekerja tanpa poin ketiga Abenomics yakni reformasi struktural.

Sasaran utamanya adalah pasar tenaga kerja Jepang, yang dicirikan oleh model pasca-perang di mana para pekerja bisa mendapat pekerjaan seumur hidup dan keuntungan ekstensif dalam pekerjaan, di salah satu perusahaan besar negara.

Namun upaya membalikkan model kalsifikasi dan mempromosikan fleksibilitas lebih besar bergerak terlalu lambat, kata para ahli.

"Awalnya kami mengira pemerintah mengulur waktu dengan pelonggaran moneter dan kebijakan fiskal, untuk mempersiapkan reformasi struktural yang menyakitkan," kata Masamicho Adachi ekonom UBS.

Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe Akan Mundur karena Sakit, Begini Kondisinya Sekarang

"Namun kali ini tidak digunakan secara bijak untuk reformasi struktural," katanya kepada AFP.

Ada beberapa titik terang termasuk peningkatan jumlah wanita dan orang tua di tempat kerja, dan beberapa pelonggaran kebijakan imigrasi di Jepang, yang dapat membantu parahnya kekurangan tenaga kerja.

Akan tetapi banyak reformasi "tidak cukup berani" untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, ujar Shirai.

Pandemi, tambahnya, menguak "tidak hanya kerentanan sektor korporasi Jepang tetapi juga layanan publik elektronik yang tidak memadai" dan lambatnya implementasi kebijakan pemerintah.

Baca juga: Kesehatan Memburuk, PM Jepang Shinzo Abe Akan Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com