Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Afghanistan Tewaskan 162 Orang, Ratusan Rumah Hanyut

Kompas.com - 27/08/2020, 21:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CHARIKAR, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Afghanistan menewaskan sedikitnya 162 orang.

Sementara itu petugas penyelamat pada Kamis (27/8/2020) mencari jasad di puing-puing rumah yang ambruk usai diterjang banjir.

Sedikitnya 100 orang tewas di kota Charikar, utara ibu kota Kabul, ketika banjir pada Selasa malam (25/8/2020) waktu setempat merobohkan ratusan bangunan.

Baca juga: Kawasan Wisata Patung Buddha Raksasa di China Terancam Banjir

Abdul Ghayor buruh yang bekerja di ibu kota mengatakan, dia bergegas kembali ke Charikar untuk mencari keluarganya dan ternyata rumahnya sudah hanyut.

"Seluruh keluargaku hilang," kata Ghayor kepada AFP, seraya menambahkan 10 kerabatnya tewas dan 1 hilang.

Banyak warga menggunakan sekop dan dayung untuk membantu evakuasi. Mereka mengangkat puing-puing bangunan mencari jasad korban.

Baca juga: Banjir di Sudan, 65 Orang Tewas, 34.000 Rumah Rusak Parah

Safiullah Safi pemimpin masyarakat setempat berujar, sebagian besar rumah di sana hancur.

"Kacau di sini begitu banyak orang tewas dan hilang, termasuk banyak anak-anak," ujarnya dikutip dari AFP.

Qasim Haidary pejabat senior dari Kementerian Manajemen Bencana menerangkan, tingkat kerusakan secara keseluruhan masih dikaji.

Akan tetapi, sekitar 200 rumah sudah hancur total dan 600 ternak mati di Provinsi Parwan yang beribu kota di Charikar.

Baca juga: Kunjungi Daerah yang Terdampak Banjir, Kim Jong Un Naik Mobil Mewah

Dia lalu mengatakan, sekitar 1.000 keluarga di provinsi itu sudah diberi makan dan tempat tinggal, tapi juga meminta badan bantuan internasional untuk ikut membantu.

Banjir bandang juga menewaskan puluhan orang di 12 provinsi lain Afghanistan pekan ini.

Sedikitnya 19 orang tewas di Kabul dan 30 lainnya di Kapisa yang berdekatan dengan ibu kota negara itu, kata Haidary.

Tiap tahunnya hujan deras dan banjir bandang selalu memakan korban di Afghanistan.

Sebab banyak rumah yang tidak dibangun dengan baik, dan banyak rumah di daerah pedesaan berisiko ambruk saat hujan tiba.

Baca juga: China Ledakkan Bendungan untuk Redakan Banjir Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com