Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Masuk Pedalaman India, Suku Paling Terisolasi di Dunia Terancam Kena

Kompas.com - 27/08/2020, 19:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Setidaknya lima anggota suku Andaman di pedalaman India dinyatakan positif Covid-19, yang membuat suku-suku lain termasuk yang paling terisolasi di dunia terancam kena.

Keterangan itu disampaikan kelompok kampanye berbasis di London, yang membantu mengekspos "safari manusia" di Kepulauan Andaman pada 2012.

Pada Kamis (27/8/2020) mereka langsung menyerukan tindakan untuk menolong suku-suku tersebut.

Baca juga: Sorot Lahan Sawit Renggut Pangan Suku Papua, Disertasi Ini Jadi yang Terbaik di Australia

Dilansir dari Hindustan Times, Survival International mengatakan keselamatan suku-suku lain di pulau itu kini juga ikut dikhawatirkan, termasuk Jarawa dan Sentinel yang sulit diakses.

Awal bulan ini dilaporkan lima staf mereka yang bekerja dengan suku Jarawa dinyatakan positif virus corona.

Survival International menambahkan, para pemburu diduga terus memasuki wilayah tersebut dan berisiko membawa virus.

Baca juga: Trump Ditolak Suku Indian pada Perayaan Hari Kemerdekaan AS

Sementara itu pekan lalu 8 nelayan dilaporkan ditangkap karena memasuki wilayah suku Jarawa secara ilegal.

Sophie Grig peneliti senior dalam kelompok tersebut mengatakan, "Sangat mengkhawatirkan bahwa anggota suku Andaman Agung dinyatakan positif Covid-19."

"Mereka harus diberitahu dampak epidemi yang telah menghancurkan rakyatnya."

"Pihak berwenang Andaman harus bertindak segera untuk mencegah virus mencapai lebih banyak orang Andaman dan untuk mencegah infeksi di suku-suku lain."

Baca juga: Tidak Mendapat Perawatan Medis, Tabib Suku Amazon Obati Pasien Covid-19 dengan Resep Tradisional Nenek Moyang

"Perairan di sekitar Sentinel Utara harus dijaga dengan baik dan tidak ada orang luar yang boleh memasuki wilayah suku Andaman tanpa persetujuan mereka," tambahnya dikutip dari Hindustan Times.

Kelompok itu mengatakan dalam rilisnya, bahwa suku Andaman kini hanya tersisa 50 orang, turun drastis dari 5.000 orang ketika Inggris menjajah pulau-pulau itu pada 1850-an.

Mereka menderita dampak penyakit jangka panjang yang disebabkan oleh penjajahan brutal.

Tuberkulosis dan alkoholisme menyebar luas, membuat mereka sangat rentan terhadap Covid-19, tambahnya.

Baca juga: 38 Suku Amazon di Brasil Terinfeksi Virus Corona

"Suku Jarawa adalah suku nomaden, yang hanya berkontak dengan dengan pemukim yang berdekatan dengan wilayah mereka sejak 1998."

"Dikarenakan isolasinya, kontak yang relatif baru-baru ini, dan dampak dari dua epidemi campak, mereka juga kemungkinan besar berisiko terkena virus (corona)," urai Survival International.

Lebih lanjut ditambahkan, suku Sentinel yang merupakan suku paling terisolasi di dunia sangat rentan terhadap penyakit dari luar dan jika tertular virus corona maka dampaknya akan sangat besar.

"Tanpa patroli yang tepat terhadap perairan di sekitar pulau mereka, mereka berisiko bersentuhan dengan pemburu ilegal yang menangkap ikan dan menyelam untuk mencari lobster."

Baca juga: Kepala Suku Amazon Tewas karena Covid-19, Pemakaman Diiringi Tarian dan Nyanyian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com