HYDERABAD, KOMPAS.com - Seorang remaja 16 tahun di Negara Bagian Andhra Pradesh, India, dilaporkan meninggal setelah PlayerUnknown’s Battlegrounds, atau PUBG selama berhari-hari.
Anak itu tewas pada 10 Agustus lalu, setelah dia jatuh sakit akibat dehidrasi akibat tidak makan maupun minum dengan cukup.
Baca juga: Polisi Kesulitan Lacak Pelaku yang Diduga Hina Agama Saat Bermain PUBG Mobile
Setelah keluarga menemukan perilakunya itu, si remaja 16 tahun itu dilarikan ke rumah sakit swasta yang berlokasi di kota Eluru.
Media India melaporkan, karena mengalami diare hebat, dia langsung menjalani operasi, dan meninggal saat menjalani perawatan.
Pejabat polisi dari Departemen Investigasi Kejahatan Siber GR Radhika menerangkan, para pelaku kejahatan siber akan memikat anak-anak dengan menawarkan game online.
"Dalam beberapa kasus, mereka memengaruhi anak-anak itu dan menggunakan mereka untuk aktivitas ilegal, seperti peredaran narkoba," kata dia.
Dilansir Gulf News Senin (17/8/2020), Radhika mengatakan pihaknya sudah melangsungkan program dengan sasaran mereka murid dan orangtuanya.
Dalam programnya, kepolisian mewanti-wanti agar orangtua senantiasa mengawasi anak mereka dari berbagai bentuk kejahatan siber.
Adapun mengenai PUBG, permainan battle royale itu dilarang di beberapa negara karena diduga membuat para pemain muda kecanduan.
Pada Maret 2019, pemerintah di Negara Bagian Gujarat melarang permainan itu karena "membuat anak menjadi kecanduan dan berakibat pada kekerasan".
Baca juga: Bosan Tinggal di Rumah, 2 Karyawan Nyabu agar Kuat Main ML dan PUBG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.