Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Pekerjaan Ini Diperkirakan Akan Hilang Pasca Covid-19

Kompas.com - 20/08/2020, 13:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Direktur eksekutif Drake International, Christopher Ouizeman menggambarkannya sebagai "perubahan besar" di dunia kerja.

"Perusahaan sekarang ini bisa mempekerjakan seseorang yang punya kemampuan khusus, dengan sistem kontrak dan bayaran yang jauh lebih rendah dari mempekerjakan seseorang dengan posisi tetap," katanya.

Sekarang pola kerja dari rumah yang banyak dilakukan saat pandemi Covid-19, membuat perusahaan bisa mengurangi pengeluaran biaya, mengurangi karyawan, dan juga melakukan restrukturisasi yang sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.

"Jadi pemikiran perusahaan sekarang jika mereka harus melakukan perombakan, apakah mereka harus menggunakan cara-cara lama, dan banyak perusahaan berkesimpulan mereka tidak perlu lagi bertahan dengan model lama," katanya.

"Yang terutama rentan adalah posisi manajer level menengah. Tampaknya perampingan yang paling banyak terjadi di perusahaan besar adalah pada tingkat ini."

Sebuah perusahaan pencari tenaga kerja di Australia, Drake International, mengatakan kepada ABC jika mereka diminta mencari 12 tenaga kontrak baru untuk posisi yang permanen sebelumnya.

Permintaan itu datang dari sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Australia.

Direktur eksekutif Drake International, Christopher Ouizeman menggambarkannya sebagai "perubahan besar" di dunia kerja.

"Perusahaan sekarang ini bisa mempekerjakan seseorang yang punya kemampuan khusus, dengan sistem kontrak dan bayaran yang jauh lebih rendah dari mempekerjakan seseorang dengan posisi tetap," katanya.

Sekarang pola kerja dari rumah yang banyak dilakukan saat pandemi Covid-19, membuat perusahaan bisa mengurangi pengeluaran biaya, mengurangi karyawan, dan juga melakukan restrukturisasi yang sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.

Baca juga: Pria Ini Mendirikan Kekaisaran Atlantium di Australia

"Jadi pemikiran perusahaan sekarang jika mereka harus melakukan perombakan, apakah mereka harus menggunakan cara-cara lama, dan banyak perusahaan berkesimpulan mereka tidak perlu lagi bertahan dengan model lama," katanya.

"Ini bukan lagi soal peran dalam pekerjaan, namun soal ketrampilan dan cara berpikir," katanya.

Menurutnya keterampilan dan cara berpikir itu tidak lagi harus dimiliki hanya satu orang.

"Bisa saja diperlukan tiga orang kontraktor untuk menyelesaikan satu proyek untuk mendapatkan seluruh ketrampilan dan cara berpikir yang kita perlukan."

"Dan mereka yang sekarang sudah diberhentikan dari posisi mereka harus melihat apa yang bisa mereka lakukan dengan kondisii tersebut," jelas Wendy.

Pemerintah Australia telah menyadari dampak ekonomi dari Covid-19 akan berlangsung lama, khususnya dengan sempat meningkatnya penularan di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne.

"Inilah mengapa pemerintah bergerak cepat dengan melindungi kesehatan dan lapangan kerja bagi seluruh warga Australia dan melakukan langkah berkelanjutan untuk membantu mengurangi dampak pandemi," kata Menteri Perumahan dan Asisten Menteri Keuangan Michael Sukkar kepada ABC.

"Data terbaru dari Biro Statistik Australia menunjukkan jasa profesional tidaklah kebal dari pengurangan, namun dibandingkan secara keseluruhan, berkurangnya pekerjaan di bidang ini lebih sedikit dibandingkan di bidang lain."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com