Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Besar di Thailand Libatkan Anak Muda, Apa Pemicunya?

Kompas.com - 17/08/2020, 14:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

"Itu karena bertahun-tahun hidup di lingkungan represif yang tidak selalu memungkinkan kebebasan berekspresi. (Mereka) harus selalu mendapat cara kreatif untuk menghindari semua jenis sensor."

Seperti halnya di Bangkok, protes berjenis flashmob kecil yang mudah diatur dan dapat cepat bubar, sedang diorganisir di kota-kota kecil. Mereka didorong oleh ajakan di media sosial.

"Twitter benar-benar berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir," kata Dr Sinpeng.

"Trending hashtags tidak hanya penting untuk memobilisasi partisipasi publik, tetapi juga merupakan latihan branding untuk sebuah gerakan yang masih terbentuk dengan identitas yang berkembang dan dinamis."

Baca juga: Aksi Demo di Thailand Meluber ke Kota-kota Lain

Kesenjangan generasi

Kemudian menurut Prof Punchada, salah satu persoalannya adalah generasi tua yang tidak memahami keinginan para pelajar.

"Kebanyakan dari mereka mendukung pemerintah, tetapi kaum muda pemikirannya berlawanan."

Tidak seperti konflik sebelumnya antara kaus Merah dan Kuning - pendukung oposisi faksi politik di Thailand - "konflik ini antara generasi tua dan muda," terangnya.

"(Sudah) ada pernyataan dari pejabat senior yang menggurui dan menunjukkan keyakinan yang dipegang teguh di antara sebagian populasi generasi tua, bahwa 'anak-anak tidak boleh menentang orang yang lebih tua'," ujar Dr Sinpeng.

"(Anak muda) ingin tahu kalau para tetua yang menjalankan negara mendengarkan mereka dan menanggapi kekhawatiran mereka dengan serius. Mereka ingin dihormati."

Kembali soal demo di jalanan, konflik kini masih terjadi lalu apakah gelombang protes ini akan berdampak besar?

"Protes tidak akan terlalu mengguncang pemerintah sekarang karena belum pada skala yang bisa melakukannya," ujar Dr Sinpeng.

"(Mereka) diperhatikan, tetapi akan butuh lebih banyak momentum."

Baca juga: Salah Sebut Thailand sebagai Thighland, Trump Diejek di Internet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com