Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Bertemu Trump, Microsoft Lanjutkan Rencana Beli TikTok

Kompas.com - 03/08/2020, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Microsoft pada Minggu (2/8/2020) mengonfirmasi, mereka sedang dalam pembicaraan untuk membeli operasional TikTok di Amerika Serikat (AS).

Pembicaraan dilakukan Microsoft dengan perusahaan China ByteDance selaku pemilik TikTok, usai berdiskusi dengan Presiden Donald Trump.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Associated Press (AP) Senin (3/8/2020) Microsoft mengatakan, pihaknya dan ByteDance telah mengungkap rencana untuk mengambilalih operasional TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Microsoft berharap pembicaraan ini bisa selesai pada 15 September.

Baca juga: Menteri Keuangan AS: TikTok Harus Dijual atau Diblokir di Sini

Sebelumnya pada Jumat (31/7/2020) Trump berkata hendak memblokir TikTok di "Negeri Paman Sam", karena berpeluang membahayakan keamanan nasional.

Trump menuding TikTok dipakai pemerintah China sebagai alat untuk memata-matai AS melalui data penggunanya.

CEO Microsoft Satya Nadella bersama Trump kemudian membicarakan rencana untuk membeli operasional TikTok di AS.

"Microsoft sepenuhnya menghormati kekhawatiran Presiden. Kami berkomitmen mengakuisisi TikTok dengan mematuhi tinjauan keamanan sepenuhnya, dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat untuk AS, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat," demikian bunyi pernyataan dari Microsoft yang dikutip AP.

Baca juga: Diancam Bakal Diblokir Trump, Begini Serangan Balik TikTok


Namun Gedung Putih belum memberi tanggapan atas pernyataan Microsoft.

Microsoft dalam pernyataannya mengatakan, akan mengundang investor AS lainnya untuk berpartisipasi secara minoritas dalam pembelian TikTok. Akan tetapi ketentuan finansialnya tak dibeberkan ke publik.

Data pengguna TikTok di AS disimpan di negara tersebut, dengan kontrol ketat pada akses karyawan dan investor terbesarnya dari AS, kata juru bicara TikTok pada Minggu (2/8/2020).

Komite federal AS telah melakukan peninjauan, apakah Trump dapat melarang TikTok di AS.

Lalu para anggota setuju TikTok tak bisa beroperasi di AS jika kondisinya seperti sekarang, karena "berisiko membocorkan informasi 100 juta warga Amerika", kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Baca juga: Jika Sudah Diblokir AS, Benarkah TikTok Akan Dibeli Microsoft?

"Kami semua sepakat harus ada perubahan... semua orang sepakat itu (TikTok) tidak bisa (beroperasi) seperti saat ini," ucap Mnuchin pada Minggu (2/8/2020) di ABC "This Week".

Kemudian seiring spekulasi yang berkembang tentang penjualan TikTok, aplikasi hiburan itu mengatakan, "Kami takkan pergi ke mana pun".

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com