Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Kerjakan PR, Anak Kulit Hitam Berkebutuhan Khusus Dipenjara

Kompas.com - 01/08/2020, 18:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LANSING, KOMPAS.com - Seorang remaja kulit hitam berkebutuhan khusus di Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS), dipenjara karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Ia ditahan di tahanan khusus remaja sejak pertengahan Mei, dan telah dibebaskan pada Jumat (31/7/2020).

Gadis 15 tahun yang diidentifikasi sebagi Grace itu dikembalikan ke ibunya sekitar pukul 5 sore waktu setempat.

Baca juga: Dari Tugas Sekolah, 2 Murid di India Ini Ungkap Ada Asteroid Dekati Bumi

Ia dibebaskan setelah Pengadilan Banding Michigan membatalkan hukuman awalnya, demikian laporan dari ProPublica Illinois.

Sebelumnya ProPublica awal bulan ini melaporkan, Grace menghabiskan 78 hari di penjara remaja Pontiac usai hakim di pengadilan keluarga Oakland County mencabut masa percobaannya, atas tuduhan penyerangan dan pencurian.

Dilansir dari New York Post Sabtu (1/8/2020), Hakim Mary Ellen Brennan menganggapnya sebagai "ancaman bagi masyarakat", karena tidak menyelesaikan PR saat sekolahnya beralih ke pembelajaran online di tengah pandemi virus corona.

Baca juga: Cinlok di Sekolah, Guru SMA Kepergok Berhubungan Seks dengan Muridnya di Rumah

Grace merupakan murid kulit hitam berkebutuhan khusus yang menderita ADHD. Kasusnya menjadi perhatian nasional atas sistem pengadilan remaja dan tuduhan diskriminasi rasial.

Sudah lebih dari 300.000 orang yang menandatangani petisi online untuk meminta dia dibebaskan.

Anggota parlemen Michigan dan anggota dewan sekolah menganjurkan dia dibebaskan, lalu perwakilan federal meminta Departemen Pendidikan AS dan Departemen Kehakiman AS untuk ikut mengurusi kasus ini.

Ada juga beberapa protes di luar gedung pengadilan, di mana kasus itu disidangkan.

Baca juga: Negara Bagian Jerman Ini Larang Murid Pakai Burka dan Niqab di Sekolah

Grace sekarang bebas tapi berstatus tahanan rumah selagi naik banding atau menunggu "perintah lebih lanjut" dari Pengadilan Banding, lapor ProPublica.

Sebuah pernyataan dirilis atas nama Grace dirilis ke kantor berita itu, dengan mengutip perkataan ibunya.

"Mereka sangat dan sangat menghargai curahan dukungan dari seluruh negeri, dan untuk pembebasan Grace; dia ingin bersama keluarganya."

"Kami sangat gembira. Kami sangat senang Grace pulang," kata pengacara Grace lainnya, Jonathan Biernat.

"Sangat bagus dia bisa tidur di rumah malam ini," lanjutnya.

Baca juga: Klaster Virus Corona di Sekolah Al-Taqwa Jadi Terbesar di Melbourne, Penularannya Masih Jadi Misteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com