Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gereja Shincheonji Jadi Kambing Hitam Penyebaran Covid-19 di Korsel"

Kompas.com - 31/07/2020, 11:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - CESNUR (Center for Studies on New Religions, and Human Rights Without Frontiers), mengadakan webinar yang membicarakan gerakan keagamaan baru di Korea Selatan, dimensi politik, agama, sosial, dan diskriminasi selama krisis Covid-19.

Webinar yang dihelat pada Senin (20/7/2020) ini diikuti oleh para pakar di bidang agama, hukum internasional, dan hak asasi manusia.

Secara khusus webinar ini mengangkat tema Gereja Shincheonji, yang dianggap jadi kambing hitam atas merebaknya virus corona di Korea Selatan.

Baca juga: Dituding Sekte Sesat Penyebar Virus Corona di Korsel, Begini Klarifikasi Shincheonji

Dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (30/7/2020), webinar ini dimulai dengan pendefinisian serangan dari gereja-gereja Protestan yang memiliki pengaruh kuat di Korsel serta didukung beberapa politisi.

Asosiasi gereja itu dituding telah melakukan penindasan pada Gereja Shincheonji yang didirikan pada 1984 oleh Lee Man-hee.

Rosita Soryte eks diplomat Lithuania dan penulis studi tentang organisasi perdamaian internasional HWPL menekankan, pada masa krisis seperti ini minoritas sangat mudah dikambinghitamkan.

Kemudian Massimo Intovigne sosiolog agama Italia yang mempelajari Shincheonji sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 mengatakan, gereja itu telah menjadi target "penganiayaan oleh Protestan fundamentalis."

Baca juga: 46 Penghuni Apartemen di Korea Selatan Terinfeksi Virus Corona, Berkaitan dengan Gereja Shincheonji

"Protestan konservatif dan fundamentalis melihat Shincheonji sebagai pesaing yang tidak disukai dan ingin menghancurkannya."

Lalu Alessandro Amicarelli pengacara yang berbasis di London dan ketua Federasi Eropa untuk Kebebasan Beragama, menyoroti beberapa politisi Korsel yang menjuluki Shincheonji sebagai "penyebab" krisis Covid-19 di "Negeri Ginseng".

Padahal, menurutnya, alasan utama di balik tudingan itu adalah untuk menutup Gereja Shincheonji.

Para pembicara di webinar CESNUR membicarakan penindasan agama yang diderita anggota Gereja Shincheonji Korea Selatan.Heavenly Culture World Peace Restoration of Light (HWPL) Para pembicara di webinar CESNUR membicarakan penindasan agama yang diderita anggota Gereja Shincheonji Korea Selatan.
Dalam pemaparannya ia menyebutkan, pasien corona pertama di Korsel bukan dari Shincheonji, dan pasien pertama di gereja itu adalah pasien 31.

Baca juga: 17 Orang Meninggal di Korea Selatan karena Virus Corona, Pemimpin Gereja Shincheonji Disorot

Lebih lanjut Amicarelli mengungkapkan, sebelum pasien perempuan itu positif Covid-19 para turis China sudah lebih dulu menyebarkan virus corona di Daegu.

Menurutnya penangkapan para pimpinan Shincheonji juga tidak didukung bukti.

Sementara itu Willy Fautre direktur Human Rights Without Frontiers (HRWF) mengatakan, penindasan yang diderita Shincheonji adalah upaya kelompok Protestan fundamentalis di Korsel, untuk melemahkan dan menghancurkan pesaingnya.

Penculikan dan pembatasan kegiatan beragama telah dilakukan selama lebih dari satu dekade oleh "musuh fundamentalis Shincheonji", yang tak segan memakai kekerasan.

Ciaran Burke profesor Hukum Internasional di Universitas Friedrich Schiller di Jena, Jerman, mengatakan perlakuan yang diterima Shincheonji adalah bukti diskriminasi agama.

Baca juga: Saya Pikir Akan Dihukum Mati Jika Orang-orang Tahu Saya Anggota Shincheonji

Contoh diskriminasi itu adalah pemerintah meminta nama-nama anggota Shincheonji yang tidak memiliki kontak langsung atau tidak langsung dengan pasien 31, bahkan termasuk anggota di luar negeri.

Menurutnya, ini melanggar Kovenan Internasional Sipil dan Hak-hak Politik yang telah diratifikasi Korsel pada 1990.

Di Korsel pemerintah memang memiliki wewenang untuk mengambil tindakan luar biasa selama pandemi, karena berkaca dari kasus MERS. Tapi penerapannya ke Shincheonji kontras dengan HAM yang dijamin hukum internasional, pungkasnya.

Baca juga: 200 Ribu Jamaah Gereja Shincheonji di Korsel akan Dites Terkait Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com