Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Nikahi Pria Tua, Gadis 12 Tahun Kawin Lari dengan Pria 35 Tahun

Kompas.com - 16/07/2020, 13:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

NAIROBI, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berusia 12 tahun diamankan aparat Kenya setelah dia menikah dengan dua pria dalam satu bulan.

Ayah gadis ini, yang berada di Distrik Narok sebelah barat ibu kota Nairobi, memaksanya menikah dengan pria berusia 51 tahun.

Dia kabur kemudian menikah dengan pria berusia 35 tahun sebelum diamankan pegiat perlindungan hak anak dan aparat pemerintah.

Baca juga: Tolak Lamaran Nikah, Wanita Ini dan Ayahnya Ditembak Mati Pria Pelamar

Di Kenya, menikahi seseorang di bawah usia 18 tahun merupakan tindak pidana.

Seorang pegiat perlindungan hak anak mengatakan, dirinya mendapat informasi mengenai peristiwa itu ketika dia sedang dalam upaya menyelamatkan bocah lain.

"Ayahnya menyerahkan dia ke pria tua untuk dinikahi. Dia tidak punya pilihan selain menikah dengan pria yang lebih muda," papar Joshua Kaputah dari Yayasan Perdamaian Narok County kepada BBC.

Baca juga: Guru Perkosa Siswa Kelas 6 SD, Punya Anak dan Menikah, Lalu Meninggal karena Kanker

Ditambahkannya, kemiskinan dan penutupan sekolah—sebagai bagian dari langkah pencegahan pandemi Covid-19—berkontribusi pada peningkatan pernikahan anak.

"Sejumlah keluarga lapar dan peluang menerima dua atau tiga sapi sebagai mahar cukup menggiurkan," katanya.

Apakah pernikahan di bawah umur adalah hal lazim di Kenya?

Menikah dengan gadis di bawah umur menjadi perhatian komunitas Maasai yang bermukim di Distrik Narok, kata wartawan BBC Peter Mwai di Nairobi.

Gadis-gadis Maasai cenderung dilihat sebagai properti oleh kepala keluarga. Mereka dinikahkan dengan pria pilihan ayah untuk ditukar dengan hewan ternak.

Pemerintah berupaya menghentikan praktik tersebut, namun tradisi ini masih berjalan akibat lemahnya penegakan hukum.

Baca juga: Pengantin Pria Meninggal Setelah Menikah, 30 Tamu Pernikahan Positif Covid-19

Apakah sudah ada yang ditangkap?

Harian di Kenya, Standard, melaporkan bahwa setelah mempelai pria menawarkan empat sapi sebagai mahar, sang gadis memprotes karena dirinya dinikahkan. Namun dia dipukuli oleh sepupu-sepupunya.

"Saya kabur dan sejak itu saya tidak bisa kembali ke rumah ayah karena takut mendapat balasan. Saya kawin lari dengan pria 35 tahun yang sudah menikah," ujar sang gadis sebagaimana dikutip harian Standard.

Pegiat perlindungan hak anak, Kaputah, mengatakan ayah sang gadis menemukannya dan membawanya kembali ke pria berusia 51 tahun yang menikahinya pertama kali.

Ketika Kaputah datang bersama aparat pemerintah, pria itu sudah kabur.

Baca juga: Gara-gara Ukuran Payudara, Pengantin Wanita Depak Adiknya dari Bridesmaid

Kepolisian kini mencari ayah sang gadis dan dua pria yang menikah dengan anak itu, menurut laporan media setempat.

Jika terbukti bersalah, mereka terancam dipenjara selama lima tahun dan/atau didenda sebanyak 1 juta shilling Kenya (setara dengan Rp 145 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com