Gilead mengatakan pihaknya memperkirakan akan menghabiskan lebih dari 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,5 triliun) pada akhir tahun untuk pengujian dan pembuatan remdesivir.
Baca juga: AS Borong 500.000 Paket Remdesivir, Sepaket Harganya Rp 45 Juta
Ada pun penjualan remdesivir di Eropa masih menunggu izin resmi dari Komisi Eropa dan rencananya akan dipasarkan dengan merek Veklury.
Keputusan Uni Eropa diharapkan keluar minggu ini. Uni Eropa juga sedang merundingkan pembelian obat itu dari perusahaan Gilead untuk 27 negara anggotanya.
Pekan lalu, otoritas obat-obatan Eropa EMA mengizinkan penggunaan obat tersebut di Eropa hanya dalam kasus-kasus tertentu. Di AS dan Jepang obat ini sudah digunakan untuk pengobatan Covid-19.
Gilead mengatakan mereka nanti akan memberi izin kepada negara-negara miskin untuk memproduksi obat generik yang harganya lebih murah.
Baca juga: Diklaim Efektif Obati Pasien Covid-19, Berapa Harga Obat Remdesivir?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.