Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Ingin Anak-anak Saya Bangga Menjadi Orang Kulit Hitam"

Kompas.com - 26/06/2020, 12:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

"Saya sangat terkejut," tutur Georgena. "Saya tak tahu harus berkata apa pada saat itu, dan aku tahu kemudian bahwa aku tak melakukan sesuatu dengan cukup.

"Sebelumnya saya bilang bahwa 'itu karena kamu spesial, kamu adalah satu-satunya yang memiliki kulit berwarna coklat dan kamu hanya berbeda dengan yang lainnya', namun jawaban itu tak cukup baginya sekarang."

Georgena menjelaskan kepada putrinya bahwa orang tua ibunya adalah orang Afrika dan orang tuanya berasal dari negara di kawasan West Indies, dan siapa pun yang berasal dari negara itu "tampak seperti kita".

Dia menggunakan video di YouTube untuk membuktikannya.

"Aku belum pernah melihat seseorang mempercayai konsep begitu besar sampai-sampai semua orang yang dia temui sesudahnya, dia harus memberi tahu mereka dari mana asalnya. Dia benar-benar bangga akan hal itu."

Georgena mengatakan dia menyadari bahwa kepolosan itu akan "hancur pada saat tertentu", namun dia menginginkan mereka tetap menjadi anak-anak selama mungkin.

"Saya ingin mereka bangga pada fakta bahwa mereka adalah orang kulit hitam, dan juga tidak merasa bahwa perbedaaan mereka dipandang sebagai sesuatu yang negatif." ujarnya.

"Jika saya memberi tahu mereka tentang rasisme, dan memberitahu fakta bahwa beberapa orang tidak akan menyukai mereka hanya karena perbedaan itu, itu akan mempengaruhi kepercayaan diri mereka."

Baca juga: Punya Sejarah Rasis, Sirup dan Tepung Pancake Aunt Jemima Bakal Ganti Merek

Di Hackney, London timur, Ayah dari dua orang anak, Marvyn Harrison, tengah khawatir tentang bagaimana putranya yang berusia empat tahun akan dipandang oleh teman-temannya ketika dia mulai bersekolah pada musim gugur nanti, sekitar bulan September.

"Putra saya benar-benar percaya diri. Ini adalah tantangan besar bagi seorang pria kulit hitam. Pemahaman saya tentang seperti apa kepercayaan diri bagi seseorang yang tidak berkulit hitam, apakah itu bisa terlihat seperti mengintimidasi, sombong, atau tidak patuh. "

Dia berkata bahwa dia sedang berusaha mengajarkan kode perilaku yang berbeda kepada putranya ketika dia memulai sekolah barunya.

Mereka berjalan melewatinya setiap hari, berhenti selama beberapa menit ketika dia mencoba untuk memperkuat pesan kepada putranya.

'Saya sayang rambut saya, saya sayang kulit saya'

Marvyn, yang mendirikan kelompok online Dope Black Dads, merasa ketakutan atas pengalamannya sendiri di sekolah, ketika warna kulitnya membuatnya mendapat perlakuan tak mengenakkan dari para guru, serta diberi pesan untuk memiliki aspirasi hidup yang lebih rendah.

"Cukup sering apa yang terjadi dengan anak-anak kulit hitam adalah bahwa mereka mulai mempertanyakan 'mengapa saya diperlakukan berbeda - saya merasa seperti saya berbicara sebanyak Sue yang duduk di sebelah saya tetapi saya entah bagaimana mendapat kesulitan lebih banyak'. Kemudian Anda mulai menyimpan semua sendir dan Anda kesepian di sekolah."

Dia bertekad untuk tidak membiarkan anak-anaknya memandang orang kulit hitam sebagai sesuatu yang negatif dan telah mengajar putranya untuk melakukan afirmasi positif setiap hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com