Trump Terobsesi Kirim CD Elton John untuk Kim Jong Un

KOMPAS.com - Dalam buku karya John Bolton yang sudah beredar di kalangan media, dilaporkan bahwa Donald Trump terobsesi dengan mengirimkan CD Elton John kepada 'rocket man' Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara.

Menurut karya Bolton yang berusaha diblokir Trump itu, CD Elton John yang dikirim bahkan ditandatangani langsung oleh musisinya.

Melansir The Independent, Mantan Penasihat Keamanan AS, John Bolton mengklaim dalam bukunya bahwa Trump punya minat lebih terhadap karyanya, The Room Where it Happened: A White House Memoir. 

Baca juga: John Bolton: Sambil Makan Steak Salmon, Xi Jinping Puji Donald Trump

Sementara Gedung Putih menuntut untuk menghentikan penerbitan buku tersebut, The Washington Post telah memiliki versi pra-publikasi dari buku tebal yang mengatakan bahwa Trump ingin diplomatnya, Mike Pompeo untuk menyerahkan CD Elton John kepada Kim Jong Un pada 2018 lalu.

Di dalam buku itu, Kim disebut oleh Trump dengan panggilan 'Little Rocket Man'. Suatu nama cemooh yang disukai Trump selama masa di mana keduanya bertukar ancaman atas program nuklir Korea Utara.

Pertemuan puncak denuklirisasi Semenanjung Korea diadakan di Singapura pada Juni 2018, dan Trump menginginkan Pompeo untuk mengirimkan CD selama perjalanan ke Korea Utara pada Oktober tahun itu.

Baca juga: John Bolton: Trump Tak Tahu Bedanya Finlandia dan Rusia

Upaya itu dilakukan untuk meyakinkan Kim bahwa "Little Rocket Man" adalah istilah kasih sayang yang dimaksudkan sebagai pujian daripada penghinaan.

"Trump sepertinya tidak menyadari bahwa Pompeo sebenarnya tidak berjumpa dengan Kim Jong Un (selama perjalanan),"

Menurut Bolton, Pompeo belum menyampaikan CD Elton John itu kepada Kim. Hal itu masih menjadi tugas prioritas sampai beberapa bulan.

Baca juga: Menlu AS Sebut Trump Penuh dengan Omong Kosong

Trump juga diceritakan sangat ingin berteman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un sampai dia ingin memberi hadiah CD itu.

Bolton mengatakan bahwa sebenarnya Trump tidak terlalu peduli dengan detil dari upaya denuklirisasi, dan bahwa dia melihat KTT Singapura hanya sebagai "ajang publisitas".

"Trump memberi tahu saya, dia siap menandatangani deklarasi bebas nuklir, mengadakan konferensi persnya untuk menyatakan kemenangan dan kemudian keluar kota (keluar dari Singapura)," tulis Bolton dalam bukunya itu.

Baca juga: Viral Video Balita Rasis, Trump Rupanya Manipulasi Video