Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Perbatasan, India Laporkan Tentaranya Dimutilasi Tentara China

Kompas.com - 19/06/2020, 11:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Pihak India mengatakan tentaranya dimutilasi tentara China setelah dipukuli sampai mati di perbatasan Himalaya dan menunjukkan alat pukul berpaku yang digunakan dalam perkelahian.

20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam awal pekan ini. Korban itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan dua negara nuklir; China dan India pada 1975.

China mengatakan pihaknya memiliki angka korban sebanyak 43 orang namun tidak mengatakan apakah mereka semua terbunuh dalam baku hantam di Lembah Galwan, Ladakh itu.

Pada Kamis (18/6/2020), pihak India mengklaim bahwa setelah tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara China memutilasi mayat-mayat itu.

Baca juga: Konflik Perbatasan India-China, Seberapa Kuat Militer Kedua Negara?

Alat pukul berpaku dari besi yang digunakan tentara China untuk menghajar tentara India.Daily Mail Alat pukul berpaku dari besi yang digunakan tentara China untuk menghajar tentara India.

Tidak ada baku tembak sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 kilometer dari Line of Actual Control (LAC), garis yang ditarik ke lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.

Peristiwa ini menjadi titik puncak amarah di pihak India sebagaimana dilaporkan India Today. Pihak pemantau HAM Delhi telah menekan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan kuat terkait peristiwa ini.

Sementara itu, Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava dalam responsnya terhadap klaim China akan lembah Galwan mengatakan bahwa kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.

"Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu. 

Sebuah media melaporkan bahwa kepala pejabat tentara masing-masing pihak telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.

Para tentara India termasuk seorang kolonel tewas akibat beberapa luka dan mati kedinginan sebab suhu di wilayah itu di bawah nol derajat.

Baca juga: Mengapa Bentrok Tentara India Vs China Pakai Batu, Bukan Senjata?

Mula peristiwa nahas itu...

Menurut catatan dari pihak India, peristiwa itu bermula pada pekan lalu ketika tentara mereka membongkar sebuah kamp yang didirikan tentara China di sisi perbatasan mereka.

Perkelahian tak terelakkan dan beberapa orang terluka, tapi China yang mundur kemudian kembali dengan jumlah pasukan yang lebih besar selama akhir pekan dan pada Minggu lalu mereka mulai melempari pasukan India dengan batu.

Pada Senin, pertempuran kecil ini jadi semakin memanas akibat perkelahian skala penuh di atas Sungai Galwan. Banyak orang tewas setelah terjun ke perairan gletser yang sangat dingin di bawahnya.

"Mereka meluncur dengan cepat seperti benda yang jatuh bebas," kata satu sumber kepada media Perancis AFP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com