AMSTERDAM, KOMPAS.com - Sebuah petisi muncul usai viralnya foto kereta emas Belanda bergambar perbudakan di zaman kolonial.
Kereta bernama Gouden Koets, yang dalam bahasa Indonesia berarti kereta emas, memantik beragam reaksi warganet.
Pasalnya, empat panel lukisan di Gouden Koets menggambarkan kejayaan Belanda di era kolonial, termasuk saat menjajah Indonesia.
Baca juga: Heboh, Kereta Emas Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia, Ini Penjelasannya
Lorraine Riva (47) WNI penyuka sejarah yang tinggal di Belanda, menyebutkan ada satu petisi yang menggugat kereta emas itu.
"Kabar paling gres, ada petisinya."
"(Petisinya) mulai kemarin malam (8/6/2020). Nama inisiatornya seperti orang Suriname keturunan India," ungkap Lorraine saat dihubungi Kompas.com Selasa (9/6/2020).
Wanita yang akrab dipanggil Yoyen itu merupakan salah satu warganet yang berkicau di Twitter, untuk memberi penjelasan tentang makna lukisan di Gouden Koets.
Baca juga: Curi Tas Mewah Louis Vuitton, WNI Ini Ditangkap di Bandara Melbourne
Petisinya dapat diakses di goudenkoetsinmuseum.petities.nl. Di twit-nya, @petities menuliskan petisi ini menuntut kereta legendaris tersebut dimuseumkan.
"De Gouden Koets milik museum perbudakan," tulis @petitie Selasa (9/6/2020).
"Kami ingin kegunaan Kereta Emas diubah. Tempatkan Gerbong Kereta ini di museum perbudakan untuk memberitahu sejarah kolonial kita," demikian keterangan yang tertera di petisi tersebut.
https://t.co/GM7OVWAj2b nieuwe #petitie “De Gouden Koets hoort in een slavernijmuseum thuis”
— petities (@petities) June 8, 2020
Partisipannya berasal dari beragam kota atau wilayah di Belanda seperti Eindhoven, Utrecht, Rotterdam, dan Deventer.
Petisi yang ditujukan ke Kerajaan Belanda ini akan terus berjalan sampai 8 Juni 2021.
Baca juga: Belanda Bayar Ganti Rugi Rp 168 Juta ke Anak Korban Kekejaman Kolonial
Lorraine Riva melalui akun Twitter @yoyen menerangkan, kereta emas ini bernama Gouden Koets dan lukisan yang sedang hangat diperbincangkan itu bernama Hulde der Kolonieen.
Wanita yang telah menetap di Belanda selama 25 tahun ini mengatakan, lukisan tersebut tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan Oost Indies).