Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 7 Tahun, Pengedar Narkoba Termuda di Inggris Bebas Hukuman Penjara

Kompas.com - 08/06/2020, 20:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Pengedar narkoba termuda di Inggris yakni seorang anak laki-laki berusia 7 tahun, bebas hukuman penjara.

Itu dikarenakan usianya yang masih di bawah umur untuk dapat dituntut pengadilan.

Dilansir dari Daily Mail Senin (1/6/2020), kepolisian Yorkshire Barat menangkap anak itu saat hendak memasok obat-obatan terlarang yang tidak disebut namanya, pada 2019.

Akan tetapi ia tidak dapat dituntut secara hukum, karena masih berusia di bawah 10 tahun.

Baca juga: Anak Gembong Narkoba El Chapo Terapkan Jam Malam di Kota yang Mereka Kuasai

Usia 10 tahun merupakan batas umur terbawah di Inggris untuk menuntut warganya yang melakukan tindak kriminal.

The Sun sempat melakukan jajak pendapat di kalangan kepolisian, yang mengungkap sebanyak 2.380 remaja di bawah 17 tahun ditangkap di 36 wilayah sekitar Inggris dan Wales.

Sebelumnya pada 2018 jumlah anak yang ditangkap berada di bawah angka 2.000.

Baca juga: Bantuan Mafia Italia, Buah Simalakama yang Menggiurkan Saat Pandemi Virus Corona

Tahun lalu London mencatat jumlah penangkapan terbanyak untuk usia remaja, yakni berjumlah 553 pemuda termasuk bocah 12 tahun yang diduga menjual kokain.

Kemudian lima bocah berusia 13 tahun diduga menjual heroin.

Geng-geng di County Lines dituding jadi biang kerok atas kenaikan tajam jumlah anak-anak yang terjerumus ke tindak kejahatan.

Geng-geng tersebut dikabarkan memanfaatkan anak-anak untuk mengangkut obat-obatan terlarang dan melakukan kejahatan lain, agar tidak terjamah hukum polisi dan otoritas setempat.

Baca juga: Mafia Italia Bagikan Makanan Gratis ke Keluarga Miskin Saat Lockdown, Pakar: Itu Taktik

Konon, mereka juga mengeksploitasi anak-anak sebaya untuk melakukan hal serupa berbekal paksaan dari teman-temannya.

Anastasia De Waal dari yayasan amal anak-anak I Can Be mengatakan kepada The Sun, "Kami melihat tren yang meresahkan."

"Ini mencuri masa kanak-kanak, dan terlalu sering menjebak anak-anak yang rentan untuk melakukan tindakan kriminal."

Ia juga mendesak agar hukuman untuk eksploitasi anak-anak demi keuntungan kriminal harus lebih besar daripada manfaat yang mungkin didapat geng dari anak-anak kecil itu.

Baca juga: Demo Besar di Inggris, Patung Edward Colston Dibuang ke Sungai, Apa Sebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com