Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Protes Kematian George Floyd, 10.000 Orang Seantero AS Ditangkap

Kompas.com - 04/06/2020, 22:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari 10.000 orang di seluruh AS ditangkap, dalam demonstrasi memprotes kematian George Floyd selama sepekan terakhir.

Jumlah itu didapatkan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Associated Press, seperti diberitakan Al Jazeera Kamis (4/6/2020).

Kantor Sheriff Hennepin County menyatakan, dalam periode 24 jam sejak Sabtu malam (30/5/2020 hingga Minggu sore (31/5/2020), ada 52 orang yang ditangkap.

Baca juga: Kronologi Kematian George Floyd Setelah Ditindih Derek Chauvin

Sebanyak 41 dari 52 orang yang dibekuk dalam demonstrasi diketahui mempunyai mempunyai surat izin mengemudi yang dikeluarkan Minnesota.

Kemudian di Washington DC, 86 persen dari 400 demonstran yang ditangkap pada Rabu (3/6/2020) berasal dari Washington, DC, Maryland, dan Virginia.

Di Los Angeles, sebuah penggalangan dana dilakukan untuk membantu melepaskan lebih dari 3.000 orang yang ditahan, dengan dananya terkumpul 2 juta dollar AS (Rp 28,1 miliar).

Kepada komisi kepolisian, Kepala Polisi LA Michel Moore mengatakan, 2.500 ditahan karena dianggap melanggar jam malam dengan tak membubarkan diri.

Kemudian sisanya dibekuk karena melakukan pencurian, penjarahan, serangan terhadap aparat, dan berbagai kekerasan lainnya.

Selain Los Angeles, kota lain di AS yang menangkap pengunjuk rasa hingga ribuan adalah New York, dengan polisi melakukan 2.000 penangkapan.

Baca juga: Pidato Mengharukan Meghan Markle soal Kematian George Floyd

Krisis yang menghantam AS dalam sepekan terakhir terjadi ketika George Floyd, seorang pria kulit hitam, tewas ditindih polisi di Minneapolis.

Pria 46 tahun itu tewas ketika lehernya dijepit oleh polisi kulit putih, Derek Chauvin, setelah sebelumnya dia diduga menggunakan uang palsu.

Chauvin, yang kemudian dipecat segera setelah videonya menindih Floyd viral di media sosial, ditangkap pada Jumat (29/5/2020).

Polisi yang disebut pernah bekerja di tempat yang sama dengan Floyd tersebut dijerat menggunakan pasal pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tak berencana tingkat dua.

Namun yang terbaru, dia mendapatkan satu tuntutan lagi, yakni pembunuhan tingkat dua, di mana total ancamannya adalah 40 tahun penjara.

Selain Derek Chauvin, tiga rekannya juga ditangkap karena dianggap bersekongkol dan membantu melakukan pembunuhan terhadap Floyd.

Baca juga: Usai Kematian George Floyd, Juragan Toko Tak Mau Panggil Polisi Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com