Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Pangeran Charles Ungkap Bisa "Lolos Begitu Saja"

Kompas.com - 04/06/2020, 16:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Pangeran Charles menceritakan, dia "lolos begitu saja" ketika menderita virus corona, yang mulai mewabah di Inggris pada Maret.

Putra Mahkota dengan julukan Prince of Wales itu melakukan isolasi mandiri begitu dinyatakan terpapar, dengan gejalanya terbilang ringan.

"Saya terbilang beruntung. Saya pernah merasakannya. Jadi, saya bisa memahami apa yang sudah dirasakan orang lain," ujar Pangeran Charles.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pangeran Charles Positif Terkena Virus Corona

Diwartakan Sky News via BBC Rabu (3/6/2020), dia menyampaikan simpati kepada mereka yang kehilangan keluarga dan rekan karena virus corona.

"Saya merasakan mereka yang tidak bisa mendampingi keluarganya (meninggal) di masa seperti ini. Bagi saya, ini mengerikan," kata dia.

Pangeran berusia 71 tahun itu mengatakan, dia begitu keras mencari solusi agar tidak ada lagi korban yang jatuh karena pandemi ini.

Putra sulung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip itu sembuh setelah menjalani karantina selama tujuh hari di Birkhall, Skotlandia.

Istrinya, Duchess of Cornwall, juga menjalani pemeriksaan di mana dia diketahui negatif untuk virus yang pertama terdeteksi di Wuhan, China itu.

Dia menjelaskan sangat memahami orang yang berjibaku, baik itu karena menjalani tes Covid-19, maupun juga karena masa sulit.

Baca juga: Setelah 7 Hari Positif Corona, Pangeran Charles Keluar dari Karantina

Sang pangeran berujar, pengalaman terkena Covid-19, membuatnya bertekad untuk "menyerukan dan mendorong" agar ekonomi mereka kembali secara natural.

Dia menerangkan selama wabah, alam sudah ditekan dan dieksploitasi, di mana manusia menggali dan menghancurkan semuanya seolah tak ada hari esok.

Ayah Pangeran Harry dan Pangeran William itu berkata, tanpa belajar dari wabah, mereka bisa menghadapi ancaman serupa di masa depan.

"Semakin kita menggerus alam ini, semakin kita mengikis biodiversitas, semakin besar ancaman kita terpapar bahaya serupa," jelasnya.

Dia memaparkan, seharusnya mereka sudah mendapatkan banyak pelajaran ketika Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) dan ebola menyerang.

"Jadi, kita harus mendapatkan jalan agar alam bisa kembali menjadi pusat ekononomi kita," kata ahli waris Kerajaan Inggris itu.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Pangeran Charles, Putra Mahkota Kerajaan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com