Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinformasi dan Teori Konspirasi Virus Corona Menelan Korban Jiwa

Kompas.com - 31/05/2020, 12:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Menurut organisasi kesehatan Iran, jumlah total korban adalah 796 orang hingga akhir April. Menurut mereka ini adalah hasil “berita bohong di media sosial”.

Jumlah ini tidak meyakinkan karena di Iran minuman beralkohol dilarang, dan beredar secara gelap dan sering terkontaminasi.

Wartawan BBC sempat melihat desas-desus ini di aplikasi pesan Telegram.

Shayan Sardarizadeh dari BBC Monitoring menyatakan jumlah sebenarnya bisa membuat malu pemerintah Iran sehingga mungkin saja angkanya dimanipulasi.

Dalam satu kasus, seorang anak berusia 5 tahun jadi buta karena orangtuanya memberi minuman beralkohol ilegal untuk melawan virus corona.

“Kita tahu misinformasi bisa mengacaukan hidup,” kata Clare Milne, editor di Full Fact, organisasi pengecek informasi di Inggris.

Baca juga: Diduga Khawatir Virus Corona, 27 Orang Tewas akibat Keracunan Alkohol di Iran

'Temanku makan sabun'

Presiden Trump terus berspekulasi soal obat Covid-19. Akhir April ia menyatakan sinar ultra violet bisa menetralisir virus.

"Dan saya lihat disinfektan bisa menghantam virus dalam satu menit. Satu menit. Dan pasti ada cara mengobati dengan ini seperti disuntikan, misalnya?"

 

Trump kemudian bilang komentar itu sarkasme, tetapi banyak warga Amerika yang tak memandangnya begitu. Pejabat di Kansas mengatakan mereka mendengar ada seseorang yang bilang temannya makan sabun sesudah mendengar pidato Trump itu.

Dr Duncan Maru, dokter di Elmhurst Hospital di New York, mengatakan rekannya sempat merawat pasien yang sakit parah karena menelan disinfektan.

"Dampaknya bisa jangka panjang, seperti kanker dan pendarahan usus," katanya.

Media sosial juga jadi tempat subur tumbuhnya teori konspirasi.

Di Inggris Raya, lebih dari 70 tiang telepon dirusak karena desas-desus yang mengaitkan virus corona dengan jaringan seluler 5G.

Bulan April, Dylan Farrell, seorang teknisi telekomunikasi diteriaki di mobilnya ketika sedang parkir di depan sebuah café untuk mampir minum teh di kota Leicester.

Ia diteriaki: “Kalian tak bermoral!” oleh seorang pria. “5G membunuh kita!”

Karena merasa akan diserang secara fisik, Dylan mengurungkan niat dan segera pergi dari situ.

“Menakutkan sekali,” katanya.

"Banyak beredar teori konspirasi seputar teknologi 5G," kata Claire Milne. "Sekarang berkembang jadi dikaitkan dengan virus corona."

Baca juga: Dari Senjata Biologis hingga 5G, Ini Teori Konspirasi Sesat tentang Corona

Ketegangan rasial

Bulan Maret, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa pandemi bisa mengobarkan “musuh yang berbahaya".

Ia mengatakan ini sehubungan dengan rasisme yang menimpa orang Asia dan China. Virus telah memperburuk ketegangan di beberapa negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com