Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluncuran 2 Astronot NASA dengan SpaceX, Trump Beri Pujian

Kompas.com - 31/05/2020, 10:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Space.com

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (30/5/2020) hadir dalam peluncuran 2 astronot NASA ke stasiun luar angkasa (ISS) menggunakan roket SpaceX perusahaan milik CEO Elon Musk.

Dilansir situs web Space, Presiden Trump dalam pidatonya mengatakan bahwa peluncuran itu merupakan era baru dari penerbangan luar angkasa.

Peluncuran 2 astronot NASA, Bob Behnken dan Doug Hurley ke ISS dengan roket SpaceX pada misi Demo-2 dengan kapsul Crew Dragon dan Falcon 9 meluncur pada pukul 3.22 malam waktu setempat dari Kennedy Space Center (KSC) di Florida.

Baca juga: Sabtu ini, NASA Siapkan Peluncuran 2 Astronot ke ISS dengan Roket SpaceX

Demo-2 adalah misi kru orbital pertama yang diluncurkan dari Amerika Serikat sejak pesawat ulang-alik itu pensiun pada 2011.

Peluncuran 2 astronot pada Sabtu kemarin juga menandai pertama kalinya para astronot menerbangkan pesawat ruang angkasa Amerika baru sejak debut orbit pesawat ulang-alik itu pada 1981, merupakan sebuah tonggak pencapaian yang dicatat oleh Trump.

"Apa yang dilakukan Kolonel Douglas Hurley dan Kolonel Robert Behnken siang ini merupakan kejeniusan dan keberanian murni orang Amerika," kata presiden itu dalam pidato pasca peluncuran di KSC.

Baca juga: Teliti Efek Psikologis, NASA Cari Peserta yang Mau Diisolasi 8 Bulan

"Mereka bergabung dengan sederet 7 astronot Amerika sebelumnya yang telah melakukan perjalanan perdana yang berbahaya untuk menguji kelas baru pesawat ruang angkasa."

Behnken dan Hurley dijadwalkan tiba di laboratorium yang mengorbit pada Minggu pagi (31/5/2020) dan tinggal di ISS selama satu sampai 4 bulan lamanya.

Jika semua berjalan lancar, Crew Dragon dan Falcon 9 akan sepenuhnya disahkan untuk menerbangkan misi kru operasional untuk NASA.

Baca juga: NASA: Fenomena Solar Minimum Matahari, Mungkin Berbahaya bagi Astronot

SpaceX dan NASA memiliki kesepakatan senilai 2,6 miliar dolar AS untuk melakukan enam penerbangan semacam itu di mana penerbangan pertama dijadwalkan pada akhir Agustus mendatang.

"Jadi, hari ini menandai langkah besar menuju masa depan yang menarik," ujar Trump sebagaimana dilansir Space.

Trump menambahkan, "Hari ini, kemitraan inovatif antara NASA dan SpaceX telah memberi bangsa kita hadiah kekuatan yang tak tertandingi (yaitu) sebuah pesawat ruang angkasa canggih untuk menempatkan astronot kita ke orbit dengan biaya pesawat ulang alik dan itu jauh lebih baik."

Baca juga: Besok, NASA Luncurkan 2 Astronot ke Ruang Angkasa dengan Roket SpaceX

Dia menambahkan, "Mulai sekarang, Amerika Serikat akan memanfaatkan kapabilitas sektor komersial yang tumbuh cepat dan real estate terbaik di Bumi, yang sangat Anda butuhkan, untuk mengirim astronot AS ke luar angkasa."

"Peluncuran hari ini menjelaskan bahwa industri ruang komersial merupakan masa depan."

Trump dalam pidatonya juga mengucapkan terima kasih kepada para pekerja di NASA dan 8.000 karyawan SpaceX atas kerja keras mereka untuk mewujudkan kesuksesan peluncuran pada Sabtu kemarin.

Baca juga: NASA: Wahana Antarika Mars Deteksi Kehidupan Kuno di Australia, Kok Bisa?

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com