Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kasus Komunal Covid-19 Menurun, Lockdown Parsial Singapura Tunjukkan Hasil

Kompas.com - 13/05/2020, 11:30 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Lockdown parsial atau circuit breaker Singapura mulai menunjukkan hasil dengan menurunnya angka infeksi komunal virus corona.

Untuk pertama kalinya sejak circuit breaker berlaku 7 April lalu, kasus infeksi komunal Covid-19 menyentuh satu digit selama 3 hari berturut-turut.

Data terakhir yang dirilis Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mencatat 4 kasus komunal, Selasa kemarin (12/05/2020).

Adapun Minggu dan Senin lalu masing-masing mencatatkan 4 dan 3 kasus.

Kasus infeksi komunal hanya dihitung dari kasus di masyarakat Singapura, tanpa memasukkan kasus di asrama pekerja asing.

Baca juga: Untuk Putus Rantai Covid-19, Singapura Karantina Total Pekerja Asing dari Asrama

Rencana pelonggaran lockdown

Menteri Kesehatan Gan Kim Yong dikutip Channel News Asia menyatakan lockdown parsial memperlihatkan tren yang menjanjikan.

“Rataan kasus komunal turun drastis dari 30 kasus akhir April lalu menjadi hanya 8 kasus di pekan pertama bulan May,” Gan menyampaikan.

Gan menuturkan lebih jauh Singapura optimis dapat melonggarkan lockdown parsial secara bertahap setelah 1 Juni.

Rincian lebih jauh rencananya diumumkan pekan depan di mana industri esensial akan diprioritaskan untuk kembali diizinkan beroperasi.

Menteri berusia 61 tahun itu juga mengingatkan gelombang kasus komunal dapat meningkat lagi setelah pelonggaran circuit breaker seperti yang saat ini sedang terjadi di Seoul, Korea Selatan.

“Singapura tidak akan melonggarkan seluruh pembatasan setelah 1 Juni. Kehidupan tidak akan langsung kembali normal dan anda dapat berpesta merayakan. Kita harus melonggarkan dengan penuh perhitungan dan kehati-hatian.”

Baca juga: Covid-19 Melonjak Drastis, Singapura Perpanjang Lockdown Parsial sampai 1 Juni

Kasus Covid-19 pekerja asing di asrama

Sementara itu infeksi corona yang mendera pekerja asing yang tinggal di asrama juga memperlihatkan penurunan kasus.

Setelah sempat melonjak hingga rataan seribuan kasus harian, angka infeksi mulai menstabil di kisaran 700-an per hari sepanjang pekan lalu.

Angka ratusan ini akan berkelanjutan hingga beberapa waktu ke depan karena testing agresif yang dilakukan oleh otoritas Singapura.

Setiap harinya sekitar 3.000 pekerja asing ini dites untuk memastikan apakah mereka terinfeksi atau tidak.

Total ada sekitar 200.000 pekerja asing yang tinggal di asrama.

Total kasus Covid-19 di Singapura saat ini adalah 24.671 kasus di mana 90 persen adalah pekerja asing dari asrama.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Singapura tetap menjadi salah satu yang terendah di dunia. Hanya 21 pasien yang telah meninggal atau 0.09 persen dari keseluruhan kasus.

Baca juga: Kasus Komunal Covid-19 Menurun, Singapura Akan Longgarkan Lockdown Parsial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com