Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Rawat Pasien Covid-19 Pertama di AS Khawatirkan Gelombang Kedua Wabah Corona

Kompas.com - 06/05/2020, 08:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang dokter bernama George Díaz yang merawat pasien Covid-19 pertama di Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Senin (4/5/2020) bahwa dia takut gelombang kedua wabah virus corona akan datang ketika lockdown dicabut.

Pasien pertamanya, yang didiagnosa pada Januari di negara bagian Washington telah dinyatakan sembuh setelah menerima perawatan dengan remdesivir, obat uji coba yang disetujui AS pada Jumat untuk penggunaan darurat.

Meski dia percaya dengan obat anti-Virus tersebut, Diaz tetap menekankan bahwa karantina atau isolasi untuk menghindari penularan virus corona merupakan perawatan paling efektif untuk Covid-19 saat ini.

Baca juga: Fauci Sebut Remdesivir Produksi Gilead Sciences Terbukti Signifikan Melawan Virus Corona

Sejak kasus pertama pada Januari, AS telah melampaui negara lain dengan kasus infeksi tertinggi sekitar 1,2 juta orang termasuk kasus kematian tinggi sekitar 69.000 jiwa.

Dikutip dari media Perancis AFP, meski memiliki catatan kematian tinggi, beberapa negara bagian di AS telah mencabut lockdown untuk mengurangi tekanan perekonomian yang telah merenggut pekerjaan dari 30 juta warga AS dalam enam pekan.

"Apa yang mengkhawatirkan saya adalah ketika perekonomian dibuka, kita akan melihat gelombang kedua wabah yang mungkin sama besarnya dengan yang pertama, dan gelombang pertama sangat sulit bagi kita dan bagi seluruh dunia," ungkap Diaz.

Baca juga: Lebih dari 1 Juta Kasus Positif, AS Izinkan Gunakan Remdesivir sebagai Obat Covid-19

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com