BEIJING, KOMPAS.com - Orangtua yang sudah lanjut usia di China dilaporkan menggugat anaknya yang kaya ke pengadilan, setelah tak mengurus mereka.
Filial piety (mengurus orang yang lebih tua) mungkin tidak terlalu penting di dunia Barat. Tapi di Neger "Panda", bisa jadi masalah besar jika diabadikan.
Gagal memperhatikan orangtua bisa dianggap kejahatan pidana di China, maupun di negara dengan banyak keturunan Tionghoa seperti Singapura dan Taiwan.
Baca juga: Orangtua Gugat RS Harapan Bunda soal Vaksin Palsu ke PN Jakarta Timur
Tidak jarang ada lansia yang memutuskan membawa anak mereka ke pengadilan setelah tidak mengurus mereka yang sudah berada di usia senja.
Sebagian mungkin bisa berakhir dengan damai. Namun, sebagian lagi harus melibatkan polisi, dinas layanan pendapatan, hingga bank.
Berdasarkan media lokal Sohu, Tuan dan Nyonya Zhang, pasangan asal Provinsi Henan, awalnya menggugat putra mereka ke meja hijau.
Pasalnya seperti dilansir Oddity Central Senin (4/5/2020), si anak tidak lagi memberikan uang kepada mereka semenjak tahun lalu.
Setelah persidangan singkat, pada 10 Mei 2019, Pengadilan Rakyat Distrik Xiangcheng memerintahkan agar putra pasangan itu menyantuni orangtuanya.
Namun, pria yang tak disebutkan identitasnya itu tak juga mengindahkan instruksi pengadilan, dan menolak mengirim uang kepada ayah ibunya selama setahun.
Baca juga: Tak Dapat Warisan, Anak Gugat Ibu dan Dua Saudaranya ke Pengadilan
Karena tak mendapat sepeser pun yuan, maka pasangan lansia itu melapor ke polisi agar menegakkan ketetapan yang dibuat pengadilan.
Awalnya, penegak hukum menghubungi si anak dan membujuknya agar bersedia menjalankan kewajibannya kepada kedua orangtuanya.
Tetapi karena tak digubris, pekerja sosial melakukan invesigasi. Hasilnya, diketahui pria itu kaya, namun menolak membantu orangtuanya.
Bank di mana si putra yang tak tahu terima kasih itu kemudian dihubungi pekerja sosial supaya akunnya dibekukan, hingga kewajibannya kepada orangtua dipenuhi.
"Menyaksikan sendiri pasangan di atas 70 tahun masih harus mengandalkan hukum agar anaknya memperhatikan sangatlah menyesakkan," ujar salah satu polisi.
Penegak hukum mengingatkan agar setiap anak bertanggung jawab terhadap orangtua mereka. "Jadi insiden ini tak terjadi lagi," ujar mereka.
Baca juga: Sakit akibat Polusi Udara, Ibu dan Anak Gugat Pemerintah Perancis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.