Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Hari Buruh di Dunia: Massa Tetap Berunjuk Rasa dengan Beragam Cara

Kompas.com - 01/05/2020, 21:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini agak berbeda dari biasanya, seiring ancaman infeksi virus corona yang masih mengintai.

Dari yang biasanya diwarnai dengan demonstrasi besar-besaran, May Day 2020 yang jatuh pada Jumat (1/5/2020) beralih ke demonstrasi online dan cara-cara lainnya.

Meski begitu, tetap ada para pekerja yang berunjuk rasa di jalanan dengan mengenakan masker wajah.

Baca juga: Lewat Medsos, Jokowi Ucapkan Selamat Hari Buruh 2020

AFP mengabarkan, terjadi penangkapan di Filipina dan Turki ketika belasan orang melanggar aturan untuk tetap di rumah. Namun, sebagian besar perayaan Hari Buruh kali ini berlangsung tanpa insiden.

Demonstrasi Hari Buruh biasanya menarik jutaan orang turun ke jalan, dan sesekali terjadi konfrontasi dengan polisi.

Akan tetapi dengan aturan social distancing yang ketat di sebagian besar negara untuk menghentikan penyebaran Covid-19, banyak pemimpin serikat pekerja memilih menunda pertemuan publik atau memindahkannya secara online.

Baca juga: May Day di Tengah Pandemi, Buruh Ramai-ramai WhatsApp Anggota DPR Sampaikan Aspirasi

May Day membawa signifikansi ekstra tahun ini, setelah wabah Covid-19 membuat perekonomian global anjlok.

Imbasnya, banyak orang yang kehilangan pekerjaan tetapi ada juga pekerjaan yang pamornya meningkat, seperti perawat, pengumpul sampah, hingga kurir pengiriman.

"Ini berkat kerja keras para pekerja, kita bisa merayakan hari ini," kata Presiden Perancis Emmanuel Macron, dikutip dari AFP Jumat (1/5/2020).

Di negara multi-etnis itu, para pekerja merayakan Hari Buruh dengan membunyikan teko dan bernyanyi di balkon, juga ikut serta dalam demonstrasi online.

"Ini berkat pekerjaan, dedikasi, dari para pekerja kami, personel perlindungan sipil, angkatan bersenjata... bahwa kami menyelamatkan begitu banyak nyawa setiap hari," kata Macron dalam pidato kenegaraan.

Ia mengucapkannya seraya turut berterima kasih kepada para petani, PNS, dan pekerja lain yang memungkinkan "kehidupan terus berlanjut terlepas dari segalanya."

Baca juga: ILO: Hari Buruh, Covid-19 dan Transisi Sekolah ke Dunia Kerja

Seorang demonstran mengenakan masker dan kacamata pelindung sambil membawa plakat bertuliskan KERUGIAN, dalam demonstrasi Hari Buruh Internasional di Berlin, Jerman, 1 Mei 2020.CHRISTIAN MANG/REUTERS Seorang demonstran mengenakan masker dan kacamata pelindung sambil membawa plakat bertuliskan KERUGIAN, dalam demonstrasi Hari Buruh Internasional di Berlin, Jerman, 1 Mei 2020.
Sedikit kericuhan

Di Turki, sekitar 2 lusin demonstran termasuk seorang pemimpin serikat senior ditangkap, karena ikut serta dalam pawai kecil oleh para pekerja yang mengenakan masker di Istanbul. Mereka melanggar aturan lockdown, demikian yang terlihat oleh seorang fotografer AFP.

Ratusan pekerja Yunani juga ambil bagian dalam rapat umum di luar parlemen, di bawah bendera serikat PAME yang berafiliasi dengan komunis.

Stiker merah yang tertempel di tanah memastikan para demonstran tetap menjaga jarak aman sesuai anjuran social distancing. Banyak yang memakai syal merah di wajah mereka, atau masker yang membawa pesan solidaritas dengan petugas kesehatan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com