Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2020, 10:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam bakal mengerahkan militer dan polisi, dan menerapkan keadaan seperti darurat militer untuk mencegah orang berkeliaran saat lockdown Covid-19.

Pernyataan itu dia sampaikan sehari setelah otoritas melaporkan adanya mobil yang mulai berlalu lalang di jalanan ibu kota Manila.

Jalanan itu selama satu bulan terakhir hampir kosong setelah pemerintah menerapkan lockdown, berimbas pada setengah dari total populasi Filipina sebesar 110 juta jiwa.

Baca juga: Duterte Perintahkan Polisi Tembak Mati Perusuh Lockdown Virus Corona

"Saya hanya minta sedikit kedisplinan. Jika tidak, jika kalian tak percaya saya, maka militer dan polisi bakal mengambil alih," ancam Duterte pada Kamis malam (16/4/2020).

"Militer dan polisi akan menegakkan social distancing dalam keadaan maksa. Itu seperti darurat militer. Silakan Anda pilih," kata dia dilansir AFP Jumat (17/4/2020).

Presiden 75 tahun berjuluk The Punisher itu berulang kali melontarkan ancaman akan membiarkan tentara menerapkan aturan di seluruh negara.

Duterte menerapkan darurat militer pada 2017 di Mindanao, sebagai tanggapan setelah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membelenggu Marawi.

Karena kasus Covid-19 yang mulai merangkak naik pada Maret lalu, mantan Wali Kota Davao itu menerapkan karantina wilayah di Pulau Luzon.

Hanya pekerja yang dianggap penting, warga membeli makanan maupun berobat yang boleh diizinkan keluar rumah selama lockdown berlangsung.

Meski begitu, di sejumlah tempat, para pekerja harian tak punya pilihan selain meninggalkan rumah untuk mencari penghasilan.

Meski begitu, polisi juga menyatakan adanya pelanggaran dalam penerapan pembatasan sosial, di mana mereka membubarkan laga tinju amatir.

Penegak hukum menuturkan sudah memperingatkan dan menahan puluhan ribu orang karena sudah melanggar peraturan lockdown dari pemerintah.

Filipina sudah mengumumkan 5.660 kasus virus corona, dan 362 korban meninggal. Jumlah tersebut bisa bertambah seiring upaya pemerintah melaksanakan tes.

Baca juga: Virus Corona: Duterte Umumkan Rencana Lockdown Ibu Kota Filipina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Global
Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Global
Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Global
Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Global
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Global
Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Global
Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Global
Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Global
Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Global
Hindari 'Government Shutdown', Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Hindari "Government Shutdown", Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Global
Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Global
Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Global
AS Hindari 'Government Shutdown', Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

AS Hindari "Government Shutdown", Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

Global
Mengenal Apa Itu 'Government Shutdown' dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Mengenal Apa Itu "Government Shutdown" dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Global
Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com