Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Penemuan Vaksin, dari Peneliti Terkemuka Arab Saudi Sampai Persiapan Uji Vaksin di Rusia

Kompas.com - 16/04/2020, 08:44 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Setiap vaksin harus diuji pada sejumlah subyek untuk menentukan tingkat efisiensinya, yang bisa menjadi proses yang panjang.

Baca juga: Apakah Vaksin Lawas Bisa Cegah Infeksi Corona Covid-19?

“Saat ini, kelompok kolaboratif ilmuwan kami telah mengembangkan barcode genetik dari populasi global virus SARS-CoV-2 dengan secara sistematis melacak mutasi dalam materi genetik mereka dari waktu ke waktu sejak pandemi Covid-19 dimulai.

Kami juga telah mengurutkan lebih dari 60 virus yang akan kami umumkan segera untuk membantu memerangi pandemi Covid-19 ini," kata Hala.

Fatima Al-Hamlan, seorang asisten profesor di Rumah Sakit Spesialis King Faisal dan departemen Pusat Penelitian infeksi dan imunitas, di Riyadh, yang juga berpartisipasi dalam program kementerian kesehatan, mengatakan,

“Ketika kita dihadapkan dengan virus yang sangat menular. Dalam penelitian ini begitu banyak pertanyaan penelitian yang perlu dijawab untuk mengungkap transmisi SARS-CoV-2.

Oleh karenanya, kami bertujuan dalam penelitian kami untuk memahami dinamika dan penularan virus pada pasien bergejala dan tidak bergejala.

Memahami faktor-faktor tersebut akan membantu petugas kesehatan untuk memerangi infeksi dan menyelamatkan nyawa.”

Baca juga: Kabar Baik, China Setujui 2 Vaksin Covid-19 Diujicobakan ke Manusia

Rusia siapkan uji coba vaksin pada sukarelawan

Sementara itu di Rusia, sekompok relawan telah disiapkan untuk melakukan uji coba vaksin Covid-19 sebagaimana dilaporkan RT pada Sabtu (11/4/2020).

Para sukarelawan adalah orang sehat yang berusia antara 22 sampai 28 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Mereka akan mendapat pengawasan setidaknya selama satu bulan setelah diberikan vaksin. Selama 60 hari ke depan selanjutnya mereka harus tetap berhubungan dengan peneliti dan melaporkan segala komplikasi yang mungkin terjadi.

Uji coba ini akan mulai dicobakan pada manusia pada akhir Juni mendatang. Sebelumnya, pekerjaan ini telah dimulai sejak Februari di Institut Vektor, pusat penelitian bioteknologi terkemuka di Rusia.

Proyek ini berbasis di Novosibirsk, kota terbesar di Siberia. Sebelumnya pada bulan April, para peneliti mengumumkan bahwa vaksin telah berhasil melewati uji coba pada binatang tikus dan musang, dengan persiapan untuk pengujian manusia dalam kekuatan penuh.

Baca juga: China Uji Coba 3 Vaksin Covid-19, 1 Vaksin Sudah Masuk Fase II

Menurut Rinat Maksyutov, direktur umum Institut Vektor mengatakan pada media Rossiya-1, pada tahap pertama sebanyak 60 orang menyatakan siap berpartisipasi. 

Sebagian besar orang dari Novosibirsk dan wilayah Rusia lainnya telah menawarkan diri mereka sebagai sukarelawan dalam proyek ini.

Daftar subyek uji telah disatukan, dan beberapa anggota tim sekarang sedang mengerjakan vaksin, termasuk pengembang utama mereka, Ilnaz Imatdinov, yang juga termasuk di antara para sukarelawan tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Warga Thailand Pakai Boneka Doraemon dalam Ritual Panggil Hujan, Kok Bisa?

Global
Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com