Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Warga Terpencil, Restoran Australia Kirim Pizza Pakai Drone Saat Lockdown

Kompas.com - 04/04/2020, 13:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BIRDUM, KOMPAS.com - Sebuah restoran di Australia menggunakan drone untuk mengirim makanan dan minuman ke daerah terpencil, di tengah lockdown yang ditetapkan pemerintah.

Jumat (3/4/2020) pizza dan bir dikirim dengan drone ke peternakan terpencil di pedalaman Australia.

Itu dilakukan untuk berbagi sepotong keceriaan bagi warga yang berada dalam isolasi ekstrim saat lockdown, yang diterapkan pemerintah dalam upaya menangani wabah virus corona.

Baca juga: Perdana Menteri Australia, Scott Morrison Anggap Hanya Dirinya yang Lihat Jangka Waktu Lama Tentang Virus Corona

Dunmarra Wayside Inn sebuah restoran pinggir jalan yang biasanya ramai di Wilayah Utara Australia, memakai drone dalam uji coba pesan antar yang diharapkan bisa rutin dilakukan tiap minggu.

"Area peternakan yang kami kirimkan sangat menyukainya. Mereka memakannya untuk sarapan di pagi berikutnya," kata Ben Anderson manajer dan juru masak pizza, dikutip dari AFP Jumat (3/4/2020).

Restoran itu telah mencoba mengirimnya diam-diam, dan tetap akan begitu sampai yakin pengiriman dengan drone berhasil sepenuhnya.

Baca juga: Dituduh Spionase, Mahasiswa Asal Australia Diancam Eksekusi Regu Tembak oleh Korea Utara

"Kami sudah memasukkan oven pizza besar-besaran, yang kami simpan sangat rahasia," ungkap Anderson.

Namun kabar tentang pesan antar via udara ini terbukti sulit ditekan penyebarannya.

Pada Jumat ia menerima telepon pesanan dari salah satu stasiun radio, untuk mengirim ke Perth yang berjarak lebih daro 3.000 kilometer.

Baca juga: Kasus Kekerasan Rumah Tangga di Australia Meningkat Terkait Virus Corona

Anderson dengan berat hati menolak pesanan itu. "Itu di luar jangkauan kami," katanya.

Dia menuturkan, saat ini timnya baru merencanakan jarak pengiriman dalam radius 100 kilometer.

Untuk membantu, bukan bisnis

Ide ini dibuat ketika pembatasan perjalanan diterapkan di waktu ketika biasanya banyak turis datang, sehingga menghentikan aliran karavan dan banyak kamar hotel yang kosong.

Baca juga: Krisis Virus Corona, Australia Umumkan Tutup Negaranya dari Pendatang

Perjalanan domestik di Wilayah Utara juga dikontrol ketat, yang memunculkan kekhawatiran bagi masyarakat terpencil.

Gagasan untuk menerbangkan pizza dan suplai lainnya ke daerah terpencil lebih untuk membantu warga daerah tersebut daripada usaha bisnis.

Hal itu disampaikan pemilik penginapan Gary Frost kepada stasiun televisi nasional ABC.

Baca juga: Viral Video Tulisan Cuci Tangan di Langit Australia

"Kami melakukannya sebagai bentuk keramahan dan mencoba untuk membantu orang lain," lanjutnya.

Dalam peraturan pemerintah, pengiriman barang harus ditinggalkan di pintu dan penghuni harus mengambilnya sendiri.

"Aku berkata ke bos, mungkin kita harus memakai parasut dan menjatuhkannya ke langit, tetapi Anda tidak tahu di mana barang itu akan mendarat," kata Anderson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com