"Suamiku mungkin hadir, tetapi dalam dua minggu ke depan aku tidak tahu apa yang akan terjadi."
Baca juga: Pemkab Landak Perketat Pemeriksaan Warga di Pintu Masuk Kabupaten
"Ketakutan terbesarku adalah mereka tidak akan mengizinkan masuk. Aku tahu itu dilarang di tempat lain."
"Ini adalah kehamilan pertamaku. Aku berusia 41 tahun, dan ingin ini menjadi momen istimewa," lanjut Draghi.
Sementara itu bagi Louise Koldsgaard, memercayai sistem kesehatan di Denmar memberinya perasaan tenang.
Baca juga: AirAsia Indonesia Hentikan Sementara Seluruh Penerbangan Mulai 1 April 2020
"Bidanku memberi tahu, ruang bersalin sangat bersih."
"Aku mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Aku masih berjalan dengan anjingku setiap hari dan minum kopi di toko lokal," tutur Koldsgaard.
Tetapi Brandon Allen (48) dari Detroit, Amerika Serikat (AS), merasakan kecemasan dari kelahiran anak keempatnya yang lahir minggu depan.
Baca juga: Gubernur Ganjar: Tegal Tak Lockdown, Hanya Alun-alun Kota yang Ditutup
"Ini nyata. Aku belum pernah melihat yang seperti ini dalam hidupku."
"Orang-orang di sekitarku yang aku kenal sedang sekarat."
"Aku takut akan hal itu. Kami membawa bayi ke pandemi ini," pungkasnya.
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.