WUHAN, KOMPAS.com - Pemerintah China dilaporkan bakal mencabut lockdown terhadap Wuhan, kota yang menjadi asal wabah virus corona, pada 8 April mendatang.
Berdasarkan pemberitaan Xinhua, otoritas kesehatan di Provinsi Hubei, mengeluarkan serangkaian aturan baru yang memperlunak pengetatan.
Di antaranya adalah mengizinkan transportasi untuk beroperasi lagi di Wuhan pada 8 April, seperti diberitakan Bloomberg Selasa (24/3/2020).
Baca juga: Militer AS Dituduh Bawa Virus Corona ke Wuhan, Dubes China Dipanggil
Dalam rilis pemerintah Hubei di situsnya, orang-orang di Wuhan tidak saja diizinkan keluar dari kotanya. Tetapi juga boleh meninggalkan Hubei.
Sikap lunak itu terjadi setelah dinas kesehatan setempat tidak mengonfirmasi adanya kasus infeksi domestik virus corona dalam lima hari terakhir.
Perkembangan signifikan sejak 19 Maret itu terjadi setelah wabah itu menginfeksi lebih dari 81.000 dan menewaskan 3.277 orang di seantero China.
Pada 23 Januari, pemerintah pusat mengambil langkah tegas dengan memberlakukan lockdown, yang dimulai dari Wuhan sebelum keseluruhan Hubei.
Kebijakan itu menyetop transportasi darat dan udara, membatasi setiap perjalanan dengan mobil, dan menempatkan total 60 juta dalam karantina.
Sejumlah kritik menyebut langkah ini merupakan bentuk kegagalan pemerintah karena tidak bertindak cukup cepat untuk menghentikan penyebaran.
Baca juga: Cerita Pengalaman Relawan Menjalani Uji Coba Vaksin Corona di Wuhan
Keputusan karantina massal itu, dalam pandangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), mungkin telah mencegah ratusan ribu infeksi lainnya.
Tetapi, kebijakan itu membuat Hubei menjadi wilayah dengan angka mortalitas tertinggi dibanding kawasan lainnya di Negeri "Panda".
Sebabnya, di saat pasien Covid-19 terus meningkat, rumah sakit mulai kewalahan baik dalam segi personel maupun suplai medis. Akibatnya, mereka terpaksa meminggirkan pasien kritis lain.
Presiden Xi Jinping sudah menyiratkan kepercayaan diri bakal mengatasi wabah yang diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan itu.
Pada 10 Maret, Xi mengunjungi ibu kota Hubei untuk pertama kalinya. Langkah yang disebtu sejumlah pakar sebagai tanda bahwa Beijing bisa mengatasi virus tersebut.
Namun, dengan wabah virus corona yang menghantam Eropa serta belahan Bumi lainnya, Bloomberg melaporkan China masih akan kesulitan melanjutkan aktivitas ekonomi mereka.
Baca juga: Pejabat China: Militer AS Bawa Virus Corona ke Wuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.