Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiru China, Rusia Bangun Rumah Sakit untuk Hadapi Virus Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 19:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS,com - Otoritas di MOskwa, Rusia, meniru China dengan membangun rumah sakit baru sebagai persiapan menghadapi virus corona.

Wali Kota Sergey Sobyanin memerintahkan pendirian fasilitas itu meski angka kasus infeksi Negeri "Beruang Merah" di level 63 orang.

Dalam pernyataannya, Sobyanin menerangkan rumah sakit baru itu akan dibangun sekitar 250 meter dari permukiman terdekat.

Baca juga: Rusia Sumbang Alat Tes Corona ke Korea Utara hingga Pecahan Uni Soviet

"Saya menjamin (fasilitas) ini tidak akan membahayakan siapa pun. Jadi, saya minta pengertian kalian," tutur Wali Kota Moskwa itu.

Dilansir Daily Mail Jumat pekan lalu (13/3/2020), Sobyanin bahwa pembangunan fasilitas kesehatan tersebut bakal berlangsung cepat.

Pejabat yang dikenal sebagai sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu melakukannya ketika angka korban virus corona Rusia mencapai 63 orang.

Merujuk kepada situs worldometers.info, sebanyak delapan di antaranya sudah sembuh, dengan belum ada satu pun korban meninggal yang diumumkan.

Sebagian besar dari kasus SARS-Cov-2, nama resmi patogen itu, berada di Moskwa dan region lain yang berada di sekitarnya.

Baca juga: Hanya dalam 3 Minggu Perusahaan di Korsel Bisa Bikin Alat Tes Virus Corona, Begini Caranya

Wali kota 61 tahun itu mengatakan, pembangunan RS itu menggunakan bahan pre-fabrikasi. Namun bakal diisi oleh perlengkapan medis yang canggih.

Sobyanin menjelaskan, pagar pembatas dengan zona keamanan bakal dibangun di sekitar rumah sakit. Kemudian saluran pembuangannya bakal terintegrasi ke sistem dekontaminasi.

Tidak dijelaskan berapa banyak pasien yang bisa ditampung oleh fasilitas tersebut, atau kapan perkiraan bangunan itu bisa segera difungsikan.

Dia menegaskan, rumah sakit yang sudah ada masih mampu merawat pasien dengan penyakit menular. Termasuk patogen yang menjadi wabah dunia itu.

"Tetapi, setiap orang yang terlibat kontak dengan penderita harus dirawat, untuk jaga-jaga jika dia menunjukkan gejala radang pernapasan terkecil sekali pun.

Baca juga: Ini Kisah Pasien Satu-satunya yang Terinfeksi Virus Corona di Rusia

"Secara alamiah, kota harus bersiap dengan berbagai situasi. Jadi rumah sakit baru ini meningkatkan kesiapan kami," tegas Sobyanin.

Saat ini, ada dua RS yang dijadikan rujukan pemerintah Rusia dalam memerangi virus corona, yaitu RS Kommunarka dan RS Penyakit Menular Klinis Nomor Satu.

Negeri "Beruang Merah" meniru China yang membangun RS hanya dalam tujuh hari, di mana fasilitas tersebut bisa menampung 1.000 pasien.

Fasilitas darurat itu, dinamai Huoshenshan atau Dewa Gunung Api, berada di pinggiran Wuhan, kota yang pertama kali mengalami wabah itu.

Untuk menyukseskan pembangunannya, Beijing memerintahkan empat perusahaan konstruksi guna ikut andil dalam membangun pusat medis itu.

Sekitar 1.400 tenaga medis dari Tentara Pembebasan Rakyat China dikerahkan ke fasilitas baru itu, yang dibangun dari kontainer dan bahan pre-fabrikasi.

Baca juga: 3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com