Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Iran, dalam Sehari Bertambah 1.000 Kasus Baru Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 07/03/2020, 07:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Jumat (6/3/2020) Iran mengumumkan 17 korban meninggal akibat virus corona, membuat total korban menjadi 124 orang.

Selain bertambahnya korban meninggal, pemerintah Iran juga mengumumkan "rekor" tambahan kasus infeksi baru yang mencapai 1.000 kasus dalam sehari.

"Kami telah mengonfirmasi 1.234 kasus baru, yang merupakan rekor dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Jakarta dan Lima Kota Terancam Tenggelam | Arab Saudi dan Iran Berselisih karena Virus Corona

Tambahan 1.234 kasus baru itu membuat Iran kini memiliki 4.747 kasus infeksi virus corona, terbanyak ketiga di dunia setelah China dan Korea Selatan.

Dari sekian banyak kasus infeksi itu, jumlah tertinggi ada di Teheran yang memiliki 1.413 kasus.

"Kasus-kasus baru mungkin adalah mereka yang telah terinfeksi virus dua minggu lalu dan... baru saja datang ke kami dengan gejala," imbuh Kianoush.

Lebih lanjut, Kianoush menuturkan Iran telah menguji lebih dari 15.890 orang, sejak virus corona merebak di negara pimpinan Hassan Rouhani tersebut.

"Jumlah mereka yang telah pulih dari penyakit ini telah mencapai lebih dari 913," katanya.

Baca juga: Larangan Masuk Indonesia untuk Traveler dari 10 Wilayah Iran, Italia, dan Korsel, Ini Detil Aturannya

Langkah antisipasi

Iran berjuang keras untuk mengatasi penyebaran cepat virus corona, yang telah menginfeksi orang-orang di semua 31 provinsi.

Larangan untuk bepergian ke wilayah utara telah diterapkan, terkait banyaknya warga Iran yang menuju ke sana untuk berlibur.

"Mohon jangan bepergian ke provinsi utara... Dengan melakukan ini, Anda memberikan virus kepada keluarga dan teman-teman Anda," demikian bunyi imbauan tersebut.

Iran juga telah menutup sekolah-sekolah dan universitas-universitas hingga awal April.

Baca juga: Hossein Sheikholeslam, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Meninggal karena Virus Corona

Menurut Kianoush, liburan panjang tampaknya mendorong orang-orang untuk bepergian ke utara.

Iran belum mengarantina satu pun provinsinya, tetapi telah coba membatasi pergerakan domestik dan mendirikan pos pemeriksaan di seluruh negeri.

Kemudian pada Jumat (6/3/2020) pembatasan dilakukan bagi orang-orang yang bepergian ke Mazandaran dan Gilan.

Semua orang tidak diperbolehkan menuju ke sana, kecuali penduduk provinsi itu yang kembali.

Gilan adalah salah satu provinsi dengan infeksi virus corona terparah di Iran.

Baca juga: Virus Corona di Iran: Belasan Mayat Terbungkus Tas Hitam di Rumah Duka Beheshte Masoumeh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com