KOMPAS.com - Virus corona ternyata belum tentu bisa menjangkiti lagi pasien yang telah sembuh, walau ada beberapa kasus infeksi ulang yang ditemukan.
Meski begitu, kemungkinan pasien sembuh dapat terjangkit lagi juga masih dalam tahap analisis penelitian dan bahkan bisa saja merupakan kesalahan uji pemeriksaan ulang.
Kemudian kabar terbaru dari Afghanistan, kelompok ekstrem Taliban membunuh 20 orang perwira Afghanistan dalam rentetan serangan semalaman.
Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia telah melakukan obrolan bagus dengan pemimpin sayap politik pemberontak.
Kedua artikel itu bisa Anda baca dalam kabar populer global yang terjadi sepanjang Rabu (4/3/2020) hingga Kamis (5/3/2020).
Beberapa kasus pasien sembuh dari virus corona dinyatakan terjangkit lagi. Namun, apa benar segala kemungkinan itu?
Dilansir dari New York Times, ternyata informasi tentang virus corona masih di atas permukaan alias belum banyak dipahami.
Kemungkinan infeksi ulang pun masih dalam tahap analisis penelitian dan bahkan bisa saja merupakan kesalahan uji pemeriksaan ulang.
Para pakar menyebutkan, pasien sembuh dari virus corona tidak mungkin terinfeksi kembali dalam jangka waktu dekat.
Seperti apa penjelasan para pakar? Anda bisa membaca selengkapnya di sini.
Peristiwa penembakan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah melakukan obrolan bagus dengan pemimpin sayap politik pemberontak.
Pemberontak juga menyerang polisi di pusat provinsi Uruzgan tadi malam dengan juru bicara gubernur Zergai Ebadi memberitakan kepada AFP, "Enam orang polisi terbunuh dan tujuh orang luka-luka."
Padahal, kesepakatan damai antara AS dan Taliban baru saja ditandatangani di Doha, Qatar pada Sabtu (29/02/2020) lalu.
Bagaimana cerita lengkap tentang penembakan itu? Anda bisa membacanya di sini.
Presiden Donald Trump telah berbicara melalui telepon kepada seorang pejabat senior Taliban pada saat perselisihan tentang pertukaran tahanan dan pecahnya kekerasan yang baru-baru ini terjadi.